Langit7.id - Dakwah, Al-Quran, Berita Terkini dan Tafsir
Dapatkan Update berita LANGIT7.ID
melalui notifikasi browser Anda.
kalender Rabu, 16 Juli 2025
home edukasi & pesantren detail berita

Kisah Imam Al-Asyari Keluar dari Muktazilah dan Menulis 2 Buku

miftah yusufpati Ahad, 25 Mei 2025 - 04:15 WIB
Kisah Imam Al-Asyari Keluar dari Muktazilah dan Menulis 2 Buku
Imam Al-Asyari menulis Maqalat al-Islamiyyin untuk menggambarkan berbagai pandangan dalam Islam, kemudian menulis al-Ibanah sebagai sanggahan terhadap Mutazilah. Ilustrasi: Ist
LANGIT7.ID--Prof. Dr. Zainun Kamal, Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah, menyebut Imam Al-Asy‘ari menulis Maqalat al-Islamiyyin untuk menggambarkan berbagai pandangan dalam Islam, kemudian menulis al-Ibanah sebagai sanggahan terhadap Mu‘tazilah.

"Sedangkan Imam al-Ghazali, menulis Maqasid al-Falasifah untuk menjelaskan filsafat, dan Tahafut al-Falasifah sebagai bantahannya," tulis Zainun Kamal dalam buku "Kontekstualisasi Doktrin Islam Dalam Sejarah" bab "Kekuatan dan Kelemahan Paham Asyari sebagai Doktrin Akidah".

Pada masa al-Asy‘ari, kata Zainun, pemikiran rasional identik dengan Mu‘tazilah, maka serangannya difokuskan kepada mereka. Sementara pada masa al-Ghazali, filsafat dianggap sebagai warisan rasionalisme, dan ia pun menyerangnya atas nama pembelaan terhadap teologi Asy‘ariyah.

Baca juga: Dua Versi Mengapa Imam al-Asy‘ari Keluar dari Muktazilah

Pemikiran Al-Asy‘ari yang Asli

Pemikiran al-Asy‘ari yang asli baru dapat diketahui setelah ia menyatakan pemisahan dirinya dari Mu‘tazilah dan mengakui menganut paham akidah salafiyah, yaitu aliran Ahmad bin Hanbal.

Paham ini menekankan keimanan yang tidak didasarkan pada penyelaman mendalam terhadap persoalan gaib.

Di sisi lain, al-Asy‘ari hanya mempercayai akidah berdasarkan dalil yang ditunjukkan oleh nash, dan dipahami secara tekstual sebagaimana tertulis dalam kitab suci dan sunah Rasul. Fungsi akal hanyalah sebagai saksi pembenar dan penjelas dalil-dalil dalam Al-Qur’an.

Dengan demikian, akal berada di belakang nash-nash agama dan tidak boleh berdiri sendiri. Ia bukanlah hakim yang mengadili. Segala bentuk spekulasi terhadap hal-hal yang sakral dianggap sebagai bid‘ah. Setiap dogma harus dipercaya tanpa mengajukan pertanyaan bagaimana dan mengapa.

Baca juga: 3 Kritik terhadap Muktazilah: Kisah al-Asy‘ari Bertanya kepada Guru Besarnya

(mif)
  • Bagikan Artikel Ini :
TOPIK TERKAIT
BERITA TERKAIT
jadwal-sholat
Jadwal Sholat
JAKARTA, Rabu 16 Juli 2025
Imsak
04:35
Shubuh
04:45
Dhuhur
12:02
Ashar
15:24
Maghrib
17:56
Isya
19:09
Lihat Selengkapnya
QS. Al-Hadid:1 Langit 7 Cahaya Menuju Kebaikan
سَبَّحَ لِلّٰهِ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِۚ وَهُوَ الْعَزِيْزُ الْحَكِيْمُ
Apa yang di langit dan di bumi bertasbih kepada Allah. Dialah Yang Mahaperkasa, Mahabijaksana.
QS. Al-Hadid:1 Langit 7 Cahaya Menuju Kebaikan