Langit7.id - Dakwah, Al-Quran, Berita Terkini dan Tafsir
Dapatkan Update berita LANGIT7.ID
melalui notifikasi browser Anda.
kalender Kamis, 23 Oktober 2025
home masjid detail berita

Kisah Hikmah: Tiga Suara Bayi dan Seekor Anjing

miftah yusufpati Selasa, 17 Juni 2025 - 16:22 WIB
Kisah Hikmah: Tiga Suara Bayi dan Seekor Anjing
Ilustrasi: chatgpt
LANGIT7.ID-Pada suatu malam yang sunyi, seorang lelaki tua berjalan perlahan di halaman masjid. Jubahnya lusuh, matanya teduh, dan di tangannya tergenggam sebuah tasbih kayu. Ia duduk bersila, lalu bercerita pada sekelompok anak muda yang menunggu petuah darinya.

“Anak-anakku,” katanya, “jangan kau remehkan satu kebaikan, walau itu hanya memberi minum pada seekor anjing.”

Mereka terdiam. Seorang anak muda bertanya, “Seekor anjing, Tuan?”

Lelaki tua itu mengangguk pelan. “Dahulu, ada seorang lelaki. Ia berjalan di padang pasir. Langkahnya berat, peluh membasahi dahinya, dan tenggorokannya kering oleh haus. Ia temukan sebuah sumur dan turunlah ia untuk meminum airnya. Setelah itu, ia naik kembali.”

“Namun di atas sana, ia melihat seekor anjing. Lidahnya menjulur, menjilat-jilat tanah karena kehausan. Hatinya tergugah. Ia pun kembali turun, penuhi sepatunya dengan air, lalu naik lagi dan memberikannya kepada si anjing.”

Lelaki tua itu terdiam sejenak. “Tahukah kalian? Allah pun berterima kasih padanya. Allah ampuni dosanya dan memberinya surga.”

Baca juga: Kisah Hikmah Mullah Nasrudin dan Kengerian Timur Lenk: Pedang Keadilan dari Langit

Anak-anak muda itu saling pandang. Salah satu dari mereka bersuara lirih, “Untuk seekor anjing?”

“Ya,” ujar sang tua, “karena kasih sayang yang tulus itu lebih mulia di sisi Allah dari seribu kata manis tanpa amal.”

Setelah hening beberapa saat, lelaki tua itu melanjutkan:

“Namun kisah kasih sayang tak berhenti sampai di situ. Pernah kalian dengar tentang bayi yang bicara dalam buaian?”

Mereka serentak mengangguk, mengira ia bicara tentang Nabi Isa ‘alaihis salam. Tapi lelaki tua itu tersenyum dan berkata, “Bukan satu, tapi tiga. Tiga bayi yang diberi izin Allah untuk berbicara sebelum waktunya.”

Ia menengadah ke langit malam. “Satu adalah Nabi Isa, tentu kalian tahu. Ia berbicara saat masih digendong ibunya, membela kehormatan Maryam yang difitnah.”

Yang kedua? Seorang bayi dalam kisah seorang ahli ibadah bernama Juraij. Juraij sedang salat saat ibunya memanggil. Ia ragu: terus salat atau menjawab ibunya. Ia pilih salat. Ibunya marah dan berdoa, 'Ya Allah, jangan matikan anakku hingga ia diuji oleh wanita pelacur!'

Dan ujian itu datang. Seorang wanita menuduh Juraij menghamilinya. Orang-orang mencaci dan menghancurkan tempat ibadahnya. Tapi saat bayi itu lahir, Juraij mengusap kepalanya dan berkata, 'Wahai bayi, siapa ayahmu?' Bayi itu menjawab, 'Ayahku adalah si penggembala kambing.'

Baca juga: Kisah Hikmah dari Hadis: Saat Ujian Berbalik Menjadi Azab

Anak-anak muda itu terperangah.

“Dan yang ketiga?” tanya mereka.

Yang ketiga, kata lelaki tua, adalah kisah seorang perempuan yang sedang memangku bayinya. Di hadapannya lewat seorang penunggang kuda gagah. Sang ibu berkata, ‘Ya Allah, jadikan anakku seperti dia.’

Tapi sang bayi berkata, ‘Ya Allah, jangan jadikan aku seperti dia.’

Lalu lewatlah seorang perempuan yang dikerumuni orang, dipukul dan dicaci. Sang ibu berkata, ‘Ya Allah, jangan jadikan anakku seperti dia.’

Namun si bayi berkata, ‘Ya Allah, jadikan aku seperti dia.’

Ibunya bingung, dan sang bayi menjelaskan, ‘Laki-laki yang kau kagumi itu orang zalim. Sedangkan perempuan yang kau benci itu difitnah. Ia tak bersalah, tapi sabar dalam cobaan.’

Lelaki tua itu menatap wajah-wajah muda di hadapannya. “Begitulah anak-anak,” ujarnya, “hikmah tidak selalu tampak dari luar. Kadang, yang tampak mulia justru keji di mata Allah, dan yang tampak terhina justru dimuliakan-Nya.”

Ia menutup ceritanya dengan pelan, “Jagalah hatimu untuk selalu peduli. Dan jagalah penilaianmu agar tidak menilai dari rupa. Karena Allah melihat pada hati, bukan pada wajah dan kata.”

Langit makin gelap, dan malam menebar sunyinya. Tapi dalam dada para pendengar muda itu, berkedip-kedip cahaya dari tiga suara bayi… dan kasih seorang lelaki kepada anjing kehausan.

Baca juga: Kisah Hikmah yang Mengharukan Jelang Wafatnya Khalifah Umar bin Abdul Aziz

(mif)
  • Bagikan Artikel Ini :
TOPIK TERKAIT
BERITA TERKAIT
jadwal-sholat
Jadwal Sholat
JAKARTA, Kamis 23 Oktober 2025
Imsak
04:02
Shubuh
04:12
Dhuhur
11:41
Ashar
14:51
Maghrib
17:49
Isya
18:59
Lihat Selengkapnya
QS. Al-Hadid:1 Langit 7 Cahaya Menuju Kebaikan
سَبَّحَ لِلّٰهِ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِۚ وَهُوَ الْعَزِيْزُ الْحَكِيْمُ
Apa yang di langit dan di bumi bertasbih kepada Allah. Dialah Yang Mahaperkasa, Mahabijaksana.
QS. Al-Hadid:1 Langit 7 Cahaya Menuju Kebaikan