Langit7.id - Dakwah, Al-Quran, Berita Terkini dan Tafsir
Dapatkan Update berita LANGIT7.ID
melalui notifikasi browser Anda.
kalender Ahad, 12 Oktober 2025
home lifestyle muslim detail berita

Apakah Penyakit Asam Lambung Bisa Sebabkan Kematian?

muhammad rifai akif Senin, 15 November 2021 - 14:13 WIB
Apakah Penyakit Asam Lambung Bisa Sebabkan Kematian?
Ilustrasi sakit yang dirasakan seorang pria saat asam lambung naik. Foto: LANGIT7/iStock
LANGIT7.ID - - Di jagat maya, ramai menjadi pembicaraan bahayanya penyakit asam lambung atau GERD hingga bisa sebabkan kematian. GERD disamakan risikonya dengan serangan jantung yang terbukti bisa menyebabkan kematian secara mendadak.

Gastroesophageal reflux disease (GERD) atau asam lambung naik merupakan penyakit yang ditimbulkan karena gangguan pada saluran pencernaan. GERD tentu berbeda dengan jantung, secara saluran dan organ tubuh saja sudah berbeda. Sehingga tidak ada kaitannya antara GERD dengan serangan jantung.

Baca juga: Selain Kemoterapi Ada Terapi Seluler untuk Penyakit Leukemia

Dokter spesialis bagian hati, pencernaan dan lambung, dr. Kaka Renaldi, SpPD-KGEH, FINASIM, memberikan beberapa informasi untuk mengenali lebih lanjut perbedaan antara GERD dengan penyakit serangan jantung. Dikutip dari tayangan YouTube VDVC Health

1. Berbeda letak atau posisi

"Lambung yang menyebabkan GERD berada pada posisi di dekat ulu hati memanjang ke bawah kiri bagian perut. Sedangkan jantung berposisi tepat di tengah atas dada sebelah kiri dan tidak memanjang." ujar dokter yang praktik di RS Cipto Mangunkusumo ini.

Dengan ini Sahabat Langit7 bisa memperkirakan secara mandiri jika mendapatkan sakit pada bagian dada. Jika sakit perih yang terasa ada di bawah dada atau bagian atas perut sebelah kiri, maka hampir bisa dipastikan ini adalah GERD.

Tapi jika tepat di dada rasa sakitnya melanda, maka harus segera dilakukan medical check up, karena bisa jadi serangan jantung.

2. Nyeri di dada pada penyakit GERD tidak menimbulkan kematian.

GERD diakibatkan karena asam lambung yang naik ke atas, membuat sesak di dada kemudian naik ke kerongkongan dan tenggorokan.

"Nyeri di dada yang naik ke tenggorokan banyak membuat pasien panik karena mengira serangan jantung."

"Hal pertama yang harus dilakukan adalah screening EKG, jika tidak ada tanda-tanda penyakit jantung, maka sudah dipastikan ini akibat GERD." saran Renaldi.

Elektrokardiogram (EKG) adalah prosedur sederhana untuk mengukur dan merekam aktivitas listrik jantung, dengan menggunakan alat pendeteksi impuls listrik atau elektrokardiograf yang dihubungkan dengan tubuh seseorang dengan elektrode.

"Jika GERD, maka tidak usah khawatir berlebih, karena tidak menimbulkan kematian." katanya.

3. Stres dapat memicu GERD

Kondisi stres yang meningkat karena tekanan pekerjaan atau permasalahan dalam berumah tangga, bisa dengan mudah menyebabkan GERD. Menurut Renaldi, hal ini disebabkan adanya hormon dalam otak yang terganggu, kemudian akan mengirimkan sinyal ke lambungn.

"Akibatnya sinyal gangguan tadi mengakibatkan meningkatnya produksi asam lambung." katanya.

"Dan ini sudah ada hasil penelitiannya, stres berhubungan dengan GERD." imbuh dr. Renaldi.

4. Tidak ada hubungan antara GERD dengan serangan jantung

GERD dan serangan jantung, keluhannya saja yang hampir sama, namun keduanya memiliki saluran dan organ yang berbeda sama sekali. Menurut Renaldi ada yang bisa dikaitkan antara penyakit jantung dengan GERD, yaitu:

"Jika seseorang terkena serangan jantung, kemudian diberikan obat pengencer darah sehingga asam lambungnya naik," ucapnya.

Dalam hal ini, asam lambung menjadi naik karena reaksi dari pencernaan obat. Kaitan berikutnya adalah manakala dalam kondisi stres akibat menduga sudah mengidap serangan jantung.

Baca juga: Apa Itu Hipoglekimia, Penyakit yang Diderita Dorce Gamalama?

"Jika dokter jantung sudah mengatakan tidak ada masalah pada jantung, tapi pasien masih terus memikirkan nyeri di dada nya tersebut, maka GERD nya tidak akan sembuh-sembuh, karena stres tadi." Papar Renaldi.

5. Waktu kambuh GERD dan serangan jantung

GERD biasanya akan muncul pada malam hari atau pagi hari, karena produksi asam lambung paling tinggi pada saat manusia sedang beristirahat.

"Hormon parasimpatik menjadi dominan saat istirahat, sedangkan asam lambung dipengaruhi oleh hormon ini." kata dr. Renaldi.

"Sedangkan serangan jantung bisa menyerang kapan saja, baik itu pagi, siang, sore atau malam hari." tambahnya.

6. Sakit nyeri pada GERD dan jantung

Kendati hampir memiliki kesamaan dalam nyeri dada saat mengalami GERD atau serangan jantung, namun tetap saja ada perbedaannya. Kendati tetap harus dilakukan penelitian lebih lanjut untuk memastikan apakah bagian dari serangan jantung yang mematikan atau hanya asam lambung naik (GERD).

"Serangan jantung itu serangannya di dada sebelah kiri selama 15 menit tidak berhenti-henti, setelah itu kemudian bisa menjalar ke bagian lengan, leher dan rahang." Kata Renaldi.

Sedangkan kambuh pada GERD tidak selama 15 menit, namun ia akan berhenti sesaat kemudian kambuh lagi. Jika berlanjut jalur nyerinya ke kerongkongan dan tenggorokan.

7. Punya riwayat
Orang yang terkena penyakit serangan jantung bukan sembarang orang, mereka biasanya punya riwayat terlebih dahulu sebelumnya.

"Ada riwayat sebelumnya, seperti perokok aktif, hipertensi tinggi, diabetes melitus, atau riwayat gangguan irama jantung, atau penyakit jantung bawaan," ujar Renaldi.

Sedangkan nyeri pada GERD bisa menyerang siapa saja yang tidak memiliki riwayat yang disebutkan di atas.

Lalu apa yang harus dilakukan jika ada yang mengalami gejala GERD atau asam lambung naik, dr. Renaldi mengajurkan penderita untuk rileks.

Baca juga: Sejarah Membuktikan Vaksin Mampu Eliminasi Penyakit Menular

"Pertama harus rileks, jangan berpikir yang macam-macam," kata Renaldi. "GERD tidak mematikan, namun menjadi mematikan manakala stres yang berkepanjangan." Katanya.

Kemudian, minum obat asam lambung untuk meredakan sakit yang diderita. Walaupun kemungkinan besar akan kambuh lagi tapi tidak perlu khawatir karena bisa diredakan gejalanya dengan obat.

(est)
  • Bagikan Artikel Ini :
TOPIK TERKAIT
BERITA TERKAIT
jadwal-sholat
Jadwal Sholat
JAKARTA, Ahad 12 Oktober 2025
Imsak
04:07
Shubuh
04:17
Dhuhur
11:43
Ashar
14:45
Maghrib
17:49
Isya
18:58
Lihat Selengkapnya
QS. Al-Ikhlas:1 Langit 7 Cahaya Menuju Kebaikan
قُلْ هُوَ اللّٰهُ اَحَدٌۚ
Katakanlah (Muhammad), “Dialah Allah, Yang Maha Esa.
QS. Al-Ikhlas:1 Langit 7 Cahaya Menuju Kebaikan