Langit7, Jakarta - Kabalitbang SDM Kementerian Kominfo menyatakan, salah satu pilar dalam program Digital Talent Scholarship (DTS) adalah terkait dengan ekonomi digital, salah satu pelatihannya untuk menciptakan wirausaha digital dengan menggandeng mitra kerja yang mempunyai
marketplace.
“Masyarakat kita latih untuk bisa masuk ke dalam marketplace sebagai wirausaha digital, mitra-mitra kita seperti Grab, Tokopedia, Bukalapak, terus kemudian ada Facebook dan lain sebagainya mereka bersama-sama kita untuk melatih bagaimana masyarakat mempunyai skills mengembangkan atau mengemas suatu produk,” ujarnya.
Baca juga: Maruf Amin Beberkan Poin Penting untuk Perkuat Ekosistem Industri Produk HalalDi dalam
marketplace, menurut Hary Budiarto peserta yang memiliki produk akan didorong untuk mendistribusikan melalui digital marketing yang kemudian melakukan transaksi secara digital. Sehingga setiap peserta mampu untuk menjual berbagai produk baik kuliner, herbal dan jenis produk lain.
“Itu salah satu mitra kita mengambil sama-sama untuk disitu, jadi mitra mendapatkan berbagai macam produk-produk yang ada kemudian masyarakat bisa menjual produk itu ke masyarakat global,” jelasnya.
Kabalitbang SDM Kementerian Kominfo menyatakan melalui pelatihan DTS 2021, Kementerian Kominfo menargetkan 50% UMKM di Indonesia dapat bermigrasi dari ruang fisik ke ruang digital, termasuk bagi UMKM pemula.
“Jadi kalau yang pemula ini kita ajarkan bagaimana mereka bisa melakukan digital marketing, kita mengajak mitra-mitra kemudian kita membuat modul-modulnya dan kita memantau. Setelah kita latih dan menyiapkan semuanya itu bagaimana dampaknya, apakah mereka dalam waktu beberapa bulan itu bisa jualan di marketplace, kemudian yang sudah bisa berjualan itu berapa omset yang mereka dapatkan dari marketplace tadi,” jelasnya.
Baca juga: Lanjut, Rp11 Triliun Disiapkan untuk Program Kartu Prakerja 2022Hary Budiarto menyontohkan 30 dari 100 peserta DTS di Makassar yang dilakukan pelatihan intensif hingga membantu menjual produk di pusat-pusat perbelanjaan.
“30 peserta itu kita berikan tempat untuk mereka bisa berjualan di satu mal yang ada di Makassar, kemudian Bea Cukai juga ikut melakukan pelatihan juga supaya masyarakat bisa tahu bagaimana bisa mengekspore dengan menjalankan aplikasi-aplikasi yang sudah ada dibuat oleh Bea Cukai, itu salah satunya,” tandasnya.
Kabalitbang SDM Kementerian Kominfo mengapresasi mitra pelaksana pelatihan karena dengan kolaborasi yang berlangsung dapat melampaui target pelatihan DTS 2021.
“Ada 109.917 ribu peserta yang ikut pelatihan dari target 100 ribu. Ini hasil kerja sama yang baik dengan para mitra dalam melaksanakan pelatihan. Kami sekali lagi mengucapkan terima kasih dan melanjutkan kerja sama yang baik ini,” ungkapnya.
Baca juga: E-Kemasan IKM, Bantu Tingkatkan Daya Saing ProdukMengenai penyelenggaraan DTS dan DLA, Hary Budiarto menyatakan Kementerian Kominfo mengharapkan akan makin banyak diikuti oleh seluruh masyarakat Indonesia. “Ke depan kami berupaya memeratakan jangkauan pelatihan ke seluruh Indonesia.
Tahun yang akan datang akan menyebar sehingga provinsi di Aceh atau Kepuluan Riau dan wilayah Timur atau Papua dan Papua Barat kita tingkatkan, sehingga ada ribuan lagi masyarakat yang mengikuti pelatihan digital,” harapnya.
Kabalitbang SDM Kementerian Kominfo menyatakan momentum Appreciation Day Mitra DTS 2021 merupakan penghargaan atas kerja sama dan kolaborasi yang terjalin antara Kementerian Kominfo dengan mitra pelatihan dari perguruan tinggi, asosiasi dan komunitas, perusahaan global,
education technology, perbankan nasional.
“Kami berharap pada tahun-tahun berikutnya kemitraan yang telah terjalin dapat terus berlangsung untuk menjadikan Indonesia Makin Digital, Makin Maju,” ungkapnya.
(zul)