Negara hukum dalam Islam bukan sekadar sistem peraturan, tetapi fondasi kehidupan bernegara yang menyeimbangkan hukum dan moral. Indonesia sebagai negara hukum telah menerapkan prinsip-prinsip Islam seperti keadilan, musyawarah, dan perlindungan HAM. Tantangannya adalah mewujudkan penegakan hukum yang konsisten dan berkeadilan bagi seluruh masyarakat.
Kasus PIK 2 menjadi ujian nyata bagi komitmen Presiden Prabowo dalam menerapkan ekonomi Pancasila. Kritik dari Wakil Ketua Umum MUI Anwar Abbas menyoroti pentingnya keseimbangan antara pembangunan dan kesejahteraan rakyat. Penanganan kasus ini akan menentukan arah kebijakan ekonomi Indonesia yang lebih berkeadilan sesuai nilai-nilai Pancasila.
Thayeb M Gobel diakui sebagai tokoh yang berhasil menerapkan Pancasila dalam bisnis. Lewat buku Praksis Pancasila, pemikir kenamaan Yudi Latif mengapresiasi kiprah pendiri Panasonic Gobel ini sebagai pengusaha nasionalis yang memadukan teknologi dan nilai-nilai Pancasila untuk kemakmuran bersama.
Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti mengapresiasi Wahdah Islamiyah yang konsisten mempraktikkan nilai-nilai bangsa dalam bernegara yang termaktub di dalam Pancasila, yaitu musyawarah
Pancasila sebenarnya sudah ada sejak zaman Walisongo. Presiden Soekarno tinggal menyistematisasikannya. Ketika Bung Karno menyistematisasikan Pancasila
Ketua Umum PP Muhammadiyah, Prof. Haedar Nashir, meminta aparat pemerintah dan masyarakat Indonesia melaksanakan nilai-nilai pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Ideologi Pancasila tidak bertentangan dengan nilai-nilai agama Islam. Sebaliknya, ideologi Pancsila justru lahir dari saripati Islam. Pancasila merupakan kesepakatan bersama
Rektor Universitas Darussalam (Unida) Gontor, Prof. Dr. KH. Hamid Fahmy Zarkasyi, mengatakan, kandungan Pancasila sangat kental dengan pandangan dan konsep Islam.
Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Haedar Nashir, menyebut ancaman rezimentasi agama yang mulai terjadi di masyarakat berlawanan dengan Pancasila.
Wakil Presiden (Wapres) KH Ma'ruf Amin menyampaikan Pancasila sebagai dasar negara tetap teguh, menjadi pandu kehidupan berbangsa dan bernegara di Tanah Air terlepas dari lika-liku dinamika perkembangan zaman.
Ketua DPD RI La Nyalla Mahmud Mattalitti mengingatkan tugas mulia partai berbasis Islam bukan hanya sukses perhelatan pemilihan umum. Ada tugas yang lebih dari itu, yani bertugas memperkuat Pancasila yakni sila pertama sebagai spirit bernegara.
Posisi Indonesia sebagai pemegang tampuk presidensi G20 diharapkan bisa memberikan manfaat dan poin lebih, karena berhak menentukan tema dan agenda konferensi.