Di tengah kecamuk zaman yang membelah antara bentuk dan batin, tasawuf hadir sebagai jalan sunyi, namun tak sepi perdebatan. Antara mereka yang memujanya setinggi langit, dan yang menolaknya sekeras batu.
Islam datang membawa keseimbangan antara dunia rohani dan dunia nyata, antara akal dan rasa. Itu pula sebabnya, para sufi yang lurus selalu berjalan di atas timbangan Al-Quran dan Sunnah.
Dari Ahl al-Suffah di Masjid Nabawi hingga zikir sunyi para sufi, tasawuf menjelma menjadi moralitas Islam yang terus bergulat antara spiritualitas, filsafat, dan zaman.
Komaruddin HIdayat mengatakan secara garis besar, tahapan seorang mukmin dalam meningkatkan kualitas jiwanya terdiri atas tiga maqam atau jenjang spiritual.
Tujuan tasawuf adalah mendekatkan diri sedekat mungkin dengan Tuhan sehingga ia dapat melihat-Nya dengan mata hati bahkan rohnya dapat bersatu dengan Roh Tuhan.
Dosen Fakultas Ushuluddin UIN Jakarta, Prof Bambang Irawan menyebut kerusakan lingkungan terjadi karena manusia memandang alam sebagai objek. Alam hanya dipandang sebagai benda dan dieksploitasi untuk mencapai tujuan manusia.
Puisi-puisi Rumi dalam Matsnawi menguraikan tentang keluasan batin seluas lautan, semangat kerohanian, hakikat perjalanan manusia, dan cinta kasih. Karenanya, kata-kata bijak Jalaludin Rumi sering menjadi kata-kata penyemangat.
Mahasiswa Doktoral Islamic Studies di New York University, Antonio Musto, membuat website database kitab tasawuf bernama Nus?s (????). Nus?s merupakan website database kutub (rasail) sufi periode awal yang sulit didapatkan di database-database digital.
Salah satu Nabi yang dianggap masih hidup hingga hari ini adalah Nabi Khidir Alaihissalam. Dalam sebagian kepercayaan tasawuf, Nabi yang memberikan pembelajaran pada Nabi Musa ini, sering disebut-sebut masih hidup dan menemui orang-orang alim. Benarkah demikian?
Asisten profesor di Sekolah Pascasarjana Studi Turki di Universitas Marmara, Dr. Qayyim Naoki Yamamoto, mengatakan, manga Jepang sarat dengan nilai-nilai Islam. Itu tidak terlepas dari hubungan peradaban Islam dan Jepang pada masa lalu.
Jalaluddin Rumi merupakan sufi yang sangat terkenal tak hanya di dunia Islam namun juga di Barat. Tak kurang dari beberapa bintang film Hollywood membacakan puisi-puisi Rumi. Bahkan, novelis terkenal Paulo Coelho sangat menyukai puisi Rumi.