Wfh

Polusi udara di kota-kota besar seperti Daerah Ibu Kota (DKI) Jakarta masih menjadi problem. Pemprov DKI Jakarta mengambil langkah konkret berupa bekerja dari rumah

Dalam satu pekan terakhir kualitas udara di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) sangat buruk.

Seperti halnya bekerja dari kantor, WFH juga menyimpan manfaat dan kekurangan bagi karyawan. Menurut Praktisi HR, Dhea Rizky Ardini, ada sejumlah kelebihan dan kelemahan dari sistem kerja ini.

Menanggapi ini, Praktisi HR, Dhea Rizky Ardin mengaku munculnya petisi kembalikan WFH adalah hal yang wajar, terlebih setelah hampir tiga tahun merasakan nyamannya bekerja dari rumah.

Namun, ternyata kebijakan WFO menuai penolakan dari masyarakat. Sebuah petisi pun muncul meminta perusahaan kembali memberlakukan WFH. Petisi yang dibuat oleh Rowaty Sidabutar di change.org hingga Kamis (5/1/2022) sudah ditandatangangi sekitar 18.381 ribu orang.

Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono menganjurkan warga DKI Jakarta work from home (WFH) atau bekerja dari rumah di masa hujan.

CEO-Founder Pinhome Dayu Dara Permata mengatakan tren WFH juga berdampak pada dunia properti. Bahkan, menurut Dara ada lima tren yang mempengaruhi hal tersebut.

50 persen ASN melaksanakan tugas kedinasan dari rumah (working from home/WFH) dan 50 persen melaksanakan tugas kedinasan dari kantor (working from office/WFO) mulai 9 Mei 2022 sampai 13 Mei 2022,

Kementerian Agama memberlakukan sistem kerja dari rumah atau work from home (WFH) untuk 50 persen pegawainya selama rentang 9 hingga 13 Mei 2022.

Namun, bagaimana caranya menciptakan ruang makan yang nyaman dan bisa membuat bekerja jadi lebih produktif? Lalu, apa saja yang perlu dilakukan untuk menyulap ruang makan tersebut?

Pandemi Covid-19 mengubah kehidupan dan perilaku masyarakat. Salah satu yang mengalami perubahan adalah cara bekerja yang mengadopsi gaya kerja jarak jauh.

Pinhome menerapkan Work From Home (WFH) atau bekerja dari rumah secara permanen untuk memberikan ruang bagi karyawannya agar dapat bekerja secara fleksibel.

Bisnis sewa properti seperti ini menunjukkan tren pertumbuhan positif dan dapat menjadi sebuah solusi pendapatan tambahan secara pasif (passive income) tanpa harus mencari pekerjaan sampingan.