Langit7.id - Dakwah, Al-Quran, Berita Terkini dan Tafsir
Dapatkan Update berita LANGIT7.ID
melalui notifikasi browser Anda.
kalender Senin, 13 Januari 2025
home edukasi & pesantren detail berita

Jangan Buru-buru, Ini Tips Pilih Jurusan Kuliah yang Tepat

Muhajirin Rabu, 09 Februari 2022 - 21:00 WIB
Jangan Buru-buru, Ini Tips Pilih Jurusan Kuliah yang Tepat
Ilustrasi (foto: langit7.id/istock)
LANGIT7.ID, Jakarta - Sebagian pelajar memang tidak mengetahui ragam pilihan jurusan kuliah yang ada. Ada pula yang sudah memiliki beberapa pilihan jurusan kuliah, namun bingung menentukan pilihan. Ada pula yang terbentur antara pilihan orang tua dan pilihan sendiri.

Alhasil, berbagai pertanyaan tentang memilih jurusan kuliah yang cocok pun muncul, dari siswa yang telah menamatkan sekolah menengah atas. Tidak hanya jumlah perguruan tinggi yang mencapai ribuan, ragam jurusan di dalamnya pun kerap bikin bingung.

Namun, apapun latar belakang kebingungan itu, tips di bawah bisa membantu menentukan jurusan yang akan dipilih, di antaranya:

1. Jangan Terburu-buru

Anak lulusan Sekolah Menengah Atas belum matang mengambil keputusan yang tepat jurusan kuliah. Tentu, ada pula yang beruntung bisa dengan tepat memilih jurusan kuliah dengan cepat dan tepat. Tapi biasanya, seorang mahasiswa barus sadar salah jurusan kala berusia 25 tahun.

Tak perlu terburu-buru. Jika baru lulus SMA, Anda masih berusia 17-18 tahun. Anda masih sangat muda dan memiliki kesempatan besar serta peluang terbuka lebar. Maka disarankan mempersiapkan diri selama 1-2 tahun sebelum masuk ke universitas.

Dalam kurun waktu itu, Anda bisa mengembangkan minat, mencari hobi, belajar sesuatu yang diinginkan tanpa terikat institusi lembaga pendidikan. Bahkan, Anda bisa mencoba untuk berwirausaha.

Jadi, setelah 1-2 tahun Anda bisa benar-benar mengetahui minat dan bakat dan cita-cita Anda sebenarnya. Ingat kuliah bukan cita-cita, tapi hanya alat untuk meraih cita-cita.

2. Tentukan Cita-Citamu

Ini berangkat dari tips pertama. Ketika sudah mempersiapkan diri, Anda biasanya akan mengetahui cita-cita Anda yang sebenarnya. Tidak semua orang bisa mengetahui cita-citanya sejak dini.

Cita-cita itu dinamis, bisa berubah seiring usia. Usia yang tepat untuk menentukan cita-cita adalah sekira umur 21-25 tahun. Di bawah usia itu, Anda biasanya belum stabil dan masih mencari jati diri.

3. Riset dan Riset

Setelah menentukan cita-cita, Anda sekarang memiliki waktu untuk mencari tahu cara meraih cita-cita itu. Hindari mispersepsi. Misalnya, jika ingin menjadi diplomat, Anda harus mengambil kuliah Hubungan Internasional. Jika ingin jadi politikus, Anda mengambil jurusan ilmu politik. Ini merupakan pengertian yang salah.

Jika mencermati realita yang ada, orang yang menjadi politikus hanya sedikit yang berkuliah di jurusan ilmu politik. Begitu pun diplomat, hanya sedikit dari jurusan Hubungan Internasional. Ini bisa dilihat di laman resmi Kementerian Luar Negeri Indonesia, lowongan kerja yang dibuka tidak hanya mencari lulusan Hubungan Internasional saja.

Begitu pun para politisi di Indonesia, tidak semua berasal dari Fakultas Ilmu Politik. Banyak politisi Tanah Air yang berlatar belakang pengusaha, ekonom, ataupun hukum.

4. Belajar Bahasa Asing

Belajar bahasa asing, terutama bahasa Inggris, harus Anda lakukan sebelum masuk kuliah. Ini bisa dilakukan dalam rentang 1-2 tahun masa persiapan diri. Itu waktu tepat menguasai bahasa asing, sebab saat kuliah nanti Anda akan dikonfrontasikan dengan literatur berbahasa asing.

Jika baru belajar bahasa asing saat kuliah, beban Anda semakin berat. Tentu, bila sudah fasih berbahasa Inggris, kuliah akan terasa nyaman dan santai. Setelah menguasai satu bahasa asing, maka pada saat kuliah bisa belajar bahasa asing lain seperti bahasa Jerman, bahasa Prancis, bahasa Jepang, hingga bahasa Arab.

Dengan begitu, saat kuliah sudah cukup fleksibel saat memilih informasi dan sumber ilmu. Selain itu, Anda juga tidak akan mudah dibohongi, karena bisa cek dan ricek dari sumber asli.

5. Berusaha Mencintai Ilmu Matematika

Marak disampaikan filsafat adalah nenek ilmu pengetahuan. Maka Matematika adalah ibu dari ilmu yang ada. Hampir semua bidang keilmuan menggunakan matematika, misalnya psikologi dan sosiologi.

Di dua bidang keilmuan itu, Anda suatu saat akan melakukan penelitian yang tentu menggunakan data. Data itu lalu dianalisis menggunakan ilmu statistik. Sementara, statistik juga merupakan bagian dari ilmu matematika. Jadi, jurusan apapun itu yang hendak dikuasai, ilmu matematika akan sangat membantu.

6. Konsultasi dengan Orang yang Sudah Bekerja di Minatmu

Poin ini juga penting. Ini sama saja belajar dari pengalaman orang lain. Misal, jika Anda hendak mengambil jurusan psikologi, maka bisa berkonsultasi dengan orang-orang yang sudah bekerja di bidang itu.

Dari situ, wawasan Anda akan meluas dan bisa memantapkan pilihan. Selain itu, konsultasi juga bisa membuka pintu untuk membaca masa depan.

7. Jangan Takut untuk Pindah Jurusan

Pindah jurusan merupakan hal lazim seiring berjalannya waktu. Dalam perjalanan, Anda bisa saja menemukan hal-hal baru. Nah, jika merasa jurusan tidak tepat saat masih duduk di semester 1 atau 2, maka segera pindah jurusan.

Namun, berbeda jika sudah berada di semester akhir. Lebih baik ambil gelar S1 di jurusan itu lalu pindah jurusan. Tak perlu melanjutkan master, tapi mulai di jurusan yang baru. Tak usah takut memulai jurusan S1 di bidang yang baru.

8. Pilih Jurusan Kuliah yang Membantu Jadi Wiraswasta

Poin ini bersifat opsional. Anda bisa memilih jurusan kuliah yang bisa mengembangkan bakat dan minatmu. Jadi, ilmu yang Anda dapatkan bisa dikembangkan untuk mengembangkan usaha sendiri tanpa harus terikat dengan perusahaan tertentu.

Misal, Anda mengambil jurusan kedokteran, bisa membuka klinik sendiri. Di jurusan Teknologi Informasi, Anda bisa membuat aplikasi atau merancang bisnis anda sendiri. Dengan ilmu-ilmu itu, Anda bisa kreatif tanpa harus terkait dengan perusahaan.

9. Pilihan Jurusan yang tidak terkait dengan negara Tertentu

Ini khusus bagi pelajar yang ingin kuliah di luar negeri. Pilihlah jurusan yang tidak terkait dengan negara tempat Anda kuliah. Demikian pula tidak terkait dengan kultur dan budaya di negara tersebut.

Misalnya, jurusan hukum. Kalaupun harus mengambil jurusan hukum, maka usahakan Anda sudah mengambil S1 di Indonesia. Lalu, S2 bisa mengambil di luar negeri, nanti bisa membandingkan ketika kuliah S2 di luar negeri dengan kondisi hukum di Tanah Air.

Jika kuliah S1 langsung ke luar negeri, Anda akan kesulitan menggunakan ilmu yang didapatkan saat pulang ke Indonesia. Begitu pula dengan ilmu politik. Kultur politik di setiap negara berbeda-beda. Jadi, perlu bijaksana dalam menentukan pilihan.

(jqf)
  • Bagikan Artikel Ini :
TOPIK TERKAIT
BERITA TERKAIT
jadwal-sholat
Jadwal Sholat
JAKARTA, Senin 13 Januari 2025
Imsak
04:16
Shubuh
04:26
Dhuhur
12:05
Ashar
15:29
Maghrib
18:18
Isya
19:32
Lihat Selengkapnya
QS. Al-Ikhlas:1 Langit 7 Cahaya Menuju Kebaikan
قُلْ هُوَ اللّٰهُ اَحَدٌۚ
Katakanlah (Muhammad), “Dialah Allah, Yang Maha Esa.
QS. Al-Ikhlas:1 Langit 7 Cahaya Menuju Kebaikan