LANGIT7.ID, Jakarta - Praktik
flexing atau pamer harta kekayaan terjadi di era Fir’aun. Adalah Qarun, seorang yang pada mulanya miskin kemudian kaya raya setelah didoakan oleh Nabi Musa alaihissalam.
Harta kekayaan Qarun sangat melimpah ruah dengan aset emas dan perak yang terkunci rapat dalam gudang-gudang di rumahnya. Kunci-kunci gudangnya pun sangat banyak dan berat.
Ibnu 'Abbas radiallahu anhu mengatakan bahwa kunci-kunci perbendaharaan harta Karun baru dapat diangkat dibawa oleh empat puluh laki-laki yang kuat. Qarun sangat membanggakan harta kekayaannya dan sering mengadakan parade kemewahan.
Baca Juga: Fenomena Bisnis Digital Lahirkan Crazy Rich Tak BermoralSuatu ketika, Qarun keluar ke tengah-tengah kaumnya dengan pakaian yang megah dan perhiasan yang berlebihan. Ia berangkat suatu iring-iringan lengkap dengan pengawal, hamba sahaya, dan inang pengasuh untuk mempertontonkan ketinggian dan kebesarannya kepada manusia.
Dalam parade kekayaaan itu, terdapat 600 orang pelayan terdiri atas 300 laki-laki dan 300 lagi pelayan perempuan. Qarun dikawal 4.000 penjaga dan diiringi 4.000 binatang ternak yang sehat, ditambah 60 ekor unta yang membawa kunci-kunci gudang kekayaannya.
Masyarakat takjub saat melihat harta bendanya dan menginginkan kenikmatan duniawi yang serupa. Mereka ingin harta kekayaan dan kedudukan seperti apa yang telah diberikan kepada Qarun dan menganggapnya mempunyai keberuntungan yang besar di dunia.
Saat miskin, Qarun dikenal sebagai pribadi yang saleh dan taat. Ia dijuluki dengan sebutan “Munawir” karena kemerduan suaranya dalam membaca kitab Taurat.
Baca Juga: Heboh Young Crazy Rich, Ini 4 Influencer yang Promosikan Binary Option Bosan dengan kemiskinannya, Qarun meminta kepada sepupunya, Nabi Musa untuk berdoa kepada Allah untuk mengubah nasibnya. Allah pun mengabulkannya, perlahan tapi pasti, status sosial Qarun berubah menjadi orang terpandang.
Qarun yang kaya raya dan sangat setia kepada Fir’aun akhirnya diangkat sebagai bendahara kerajaan. Hal itu membuat Qarun makin angkuh dan sombong, apalagi kekayaan yang dimilikinya makin melimpah dan jaringan bisnisnya makin meluas.
Namun, kekayaan harta kelak membuat Qarun binasa. Ia semakin jauh dari syariat agama dan menolak menerima nasihat, “Sesungguhnya aku diberi (harta itu), semata-mata karena ilmu yang ada padaku.”
Sebagai akibat dari sikapnya yang sombong dan keras kepala dalam kedurhakaan, meski telah dinasihati, Allah Swt hancurkan kekayaannya. Ia beserta rumah dan segala kemegahan dan kekayaannya dibenamkan ke dalam bumi.
Baca Juga: Marak Pamer Syariah demi Personal Branding, Ini Kata Mentor Bisnis(zhd)