LANGIT7.ID, Jakarta - Ramadhan telah berlalu dan umat Islam menjalani pendidikan ruhiyah intensif selama sebulan penuh. Berkumandangnya takbir kemenangan pada awal Syawal mestinya menjadi momentum memperkuat ibadah dan amal saleh pasca-Ramadhan.
Dalam khutbah Jumat, Ustaz Bachtiar Nasir (UBN) mengingatkan bahwa Syawal adalah bulan yang riskan akan kemaksiatan. Kebanyakan muslim lalai dalam ibadah di bulan Syawal, hal itu dikarenakan ingin berlama-lama dalam suasana Lebaran Idul Fitri dengan berbagai kesenangan makan minum, liburan, hiburan, dan rekreasi.
“Yang pada awalnya dibolehkan dalam syariat namun berubah menjadi makruh bahkan tercela dikarenakan telah berlebihan dan melampaui batas dalam mengikuti budaya hedon dan malas beribadah,” katanya, Jumat (13/5/2022).
Baca Juga: Ada 9 Kepribadian yang Terbentuk Setelah RamadhanSaat Ramadhan, tak sedikit para muslimin berlomba-lomba mengkhatamkan Al-Qur'an. Semangat tersebut hendaknya selalu dijaga meskipun bulan suci telah usai.
Lalu, pada Syawal, tak sedikit pula umat Islam yang tiba-tiba melalaikan bahkan melupakan nikmatnya interaksi dengan Al-Qur'an (hajrul quran). Hal itu, kata UBN, disebabkan oleh lemahnya komitmen berpegang kepada tuntutan petunjuk Al-Qur'an, dan kesalahan pola interaksi sebelumnya dengan Al-Qur'an.
Firman Allah dalam Surat Al-Furqan ayat 30:
Baca Juga: Jangan Coba-coba, Ini Hukum dan Dampak Nikah Beda Agamaوَقَالَ الرَّسُولُ يَا رَبِّ إِنَّ قَوْمِي اتَّخَذُوا هَٰذَا الْقُرْآنَ مَهْجُورًا [الفرقان
Artinya: Berkatalah Rasul: "Ya Tuhanku, sesungguhnya kaumku menjadikan Al-Qur'an itu sesuatu yang tidak diacuhkan".
Tilawah Pasca-Ramadhan UBN mengajak umat Islam menjadi orang yang selalu beruntung dengan berpegang pada Al-Qur'an. Tidak pernah merugi dalam menjalani hidup dan jangan jadi orang yang hanya sesekali beruntung dan kebanyakan tidak beruntungnya dalam menjalani hidup.
UBN memberikan tiga tips menjadi orang beruntung dengan senantiasa konsisten mengerjakan tiga hal, yakni konsisten bertilawah, konsisten menegakkan shalat, dan konsisten berinfaq. Keutamaan mengerjakan amal saleh dengan istikamah mendapat balasan berlipat ganda dari Allah.
Firman Allah dalam Surat Fathir ayat 29:
إِنَّ الَّذِينَ يَتْلُونَ كِتَابَ اللَّهِ وَأَقَامُوا الصَّلَاةَ وَأَنفَقُوا مِمَّا رَزَقْنَاهُمْ سِرًّا وَعَلَانِيَةً يَرْجُونَ تِجَارَةً لَّن تَبُورَ [فاط
Artinya: Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab Allah dan mendirikan shalat dan menafkahkan sebahagian dari rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan merugi."
Baca Juga: Doa yang Diajarkan Rasulullah untuk Kesembuhan Orang SakitBaca Juga: Mendagri Kantongi 3 Nama Calon Pj Gubernur Pengganti Anies Baswedan(zhd)