Langit7.id - Dakwah, Al-Quran, Berita Terkini dan Tafsir
Dapatkan Update berita LANGIT7.ID
melalui notifikasi browser Anda.
kalender Sabtu, 01 November 2025
home wirausaha syariah detail berita

Bayar Tunai hingga Cari Berkah, Begini Cara Dagang Sahabat Nabi Abdurrahman bin Auf

Fifiyanti Abdurahman Selasa, 12 Juli 2022 - 12:02 WIB
Bayar Tunai hingga Cari Berkah, Begini Cara Dagang Sahabat Nabi Abdurrahman bin Auf
Ilustrasi. Foto: LANGIT7/iStock
LANGIT7.ID - , Jakarta - Abdurrahman bin Auf adalah salah satu sahabat Rasulullah SAW yang sukses dalam berbisnis. Proses perjalanan bisnisnya terbilang menakjubkan.

Ia memulai dari nol tanpa modal sepeser pun di Madinah. Namun dalam waktu kurang dari 3 bulan ia dapat sukses dengan sangat luar biasa.

Lantas, apa rahasia bisnisnya? Berikut 6 prinsip bisnis yang diterapkan Abdurrahman bin Auf dikutip dari kanal YouTube Roeang Belajar, Selasa (12/7/2022).

Baca juga: Pebisnis Islam Harus Paham Prinsip Dagang Sukses ala Rasulullah SAW


1. Tidak menginginkan keuntungan banyak


Ketika berbisnis, Abdurrahman bin Auf tidak menginginkan keuntungan banyak. Ia lebih memilih mendapatkan keuntungan sedikit namun volume penjualannya besar.

Meski untung sedikit, namun seiring berjalannya waktu makin banyak orang yang mengenal bisnis Anda. Sehingga peluang mendapatkan untung besar pun terbuka lebar.

Bila dikaitkan dengan saat ini, prinsip ini sejalan dengan konsep brand awareness yang diterapkan sejumlah perusahaan untuk membangun kesadaran akan mereknya.


2. Penjualan secara tunai


Selanjutnya, Abudrrahman bin Auf mengupayakan penjualan dilakukan secara tunai. Jika ada satu barang yang laku secara tunai dengan keuntungan 100 perak, sementara satu barang lainnya laku secara kredit dengan keuntungan satu juta, maka Abdurahman Bin Auf menyarankan memilih keuntungan kecil dengan bayaran tunai daripada cicilan.

Beliau lebih mengutamakan kecepatan likuiditas, hari ini terjual dan mendapatkan keuntungan sehingga dapat mengambil barang lagi untuk dijual keesokan harinya.

Meskipun begitu, Abdurahman Bin Auf tidak menolak transaksi secara kredit tetapi ia lebih menyukai dan menyarankan untuk berbisnis dengan cara bayar tunai.


3. Modal integritas


Abdurahman Bin Auf memulai bisnisnya dengan modal integritas bukan modal uang. Semua tahu bahwa sesampainya di Madinah, ia tidak memiliki uang sepeserpun.

Ia lalu pergi ke pasar melihat apa yang layak untuk dijual di sana. Kemudian ia membangun kerjasama dengan seorang pengrajin alat pertanian di Madinah. Setelahnya, Abdurahman bin Auf meminta izin untuk mengambil barang di hari itu yang akan dibayar esok hari setelah barangnya laku.

Seperti itulah cara beliau berbisnis. Dalam waktu kurang dari satu bulan, Abdurrahman bin Auf pun memiliki sebuah kios di pasar.

Bisnisnya kemudian berlanjut ke bisnis properti. Ia mengajak kerjasama seorang pemilik lahan yang ada di dekat pasar Madinah untuk membangun sebuah pasar baru yang lebih baik.

Baca juga: Berdiri Sejak 2005, Ini Alasan Pedagang Bangun Masjid di Atap Gedung

Dalam kerja sama ini, Abdurahman Bin Auf menyediakan modal untuk membangun pasar tersebut. Sementara pemilik lahan menyediakan lahannya untuk tempat pembangunan pasar, sistem kerjasama yang dibangun adalah sistem bagi hasil.

Tidak butuh waktu lama, untuk mengisi semua lapak di pasar tersebut, sebab biaya sewa yang ditawarkan yakni seikhlasnya. Inilah model bisnis penting yang telah diajarkan kepada semuanya, bahwa integritas lebih penting dari sekedar uang.


4. Berorientasi pada pasar


Setiap mengambil keputusan, Abdurahman bin Auf selalu mencoba memahami apa kebutuhan dan apa keinginan dari konsumen. Pemahaman yang baik terhadap pasar membuat beliau mendapatkan kesuksesan yang luar biasa.

Kejeliannya dalam melihat pasar sangat terbukti ketika Abdurahman bin Auf memutuskan untuk membangun sebuah pasar yang berdekatan dengan pasar Madinah, pasar lama dengan kondisi kumuh, sempit sehingga membuat tidak nyaman para pedagang ataupun para pembeli.

Memahami kondisi tersebut Abdurahman bin Auf memutuskan untuk membangun sebuah pasar baru yang ada di sekitar pasar Madinah lama dan terbukti keputusan tersebut merupakan keputusan benar.


5. Bekerja untuk keberkahan


Bekerja untuk mencari keberkahan, bukan semata-mata untuk keuntungan. Begitu nasihat yang diberikan Abdurrahman bin Auf. Ini merupakan prinsip yang dibekali dengan sungguh-sungguh olehnya dalam berbagai tindakan yang dilakukan.

Salah satu contoh nyata ketika ia memutuskan untuk membeli seluruh kurma busuk yang ada di Madinah. Saat itu kaum muslimin mengikuti panggilan jihad fisabilillah dalam perang tabuk.

Sepulang dari perang tabuk mereka terlambat memanen kurma yang ada di kebun sehingga sebagian besar kurma membusuk.

Mengetahui kondisi tersebut, Abdurahman Bin Auf tergerak untuk membantu meringankan beban para petani dengan membeli seluruh kurma yang ada di Madinah. Ia membeli kurma dengan harga yang wajar, tujuan utama adalah untuk meringankan beban mereka dan mencari keridhaan Allah.

Beberapa waktu kemudian datang utusan dari Yaman untuk mencari kurma busuk sebagai bahan untuk obat-obatan. Kemudian terciptalah kesepakatan transaksi antara Abdurahman Bin Auf dengan utusan tersebut.

Baca juga: Asal Muasal Adzan Melalui Mimpi Sahabat Nabi, Benarkah?

Mereka membeli seluruh kurma yang dimiliki oleh Abdurahman bin Auf dengan harga 10 kali lipat. Inilah cara Allah membalas bagaimana orientasi bisnis Abdurahman bin Auf yang bertujuan untuk membantu masyarakat dengan mencari keridhaan Allah dan langsung dibayar dengan keuntungan yang berlipat ganda.


6. Hanya menjual barang berkualitas


Hanya menjual barang berkualitas merupakan prinsip yang diterapkan dari Abdurahman Bin Auf dalam berdagang. Beliau memastikan bahwa semua barang yang dijualnya adalah barang yang berkualitas. Jika ada barang yang cacat maka dirinya akan menyampaikan secara jujur kepada konsumen.

Jaminan kualitas barang dan kejujurannya membuat konsumen sangat percaya terhadap semua barang yang dijual oleh Abdurahman bin Auf. Kepercayaan konsumen inilah yang membuat Abdurrahman bin Auf dimudahkan dalam melakukan mengembangkan bisnisnya.

Baca juga: Kisah: Reaksi Sahabat Nabi Ketika Kiblat Dipindah ke Masjidil Haram

(est)
  • Bagikan Artikel Ini :
TOPIK TERKAIT
BERITA TERKAIT
jadwal-sholat
Jadwal Sholat
JAKARTA, Sabtu 01 November 2025
Imsak
03:59
Shubuh
04:09
Dhuhur
11:40
Ashar
14:55
Maghrib
17:49
Isya
19:01
Lihat Selengkapnya
QS. Al-Ikhlas:1 Langit 7 Cahaya Menuju Kebaikan
قُلْ هُوَ اللّٰهُ اَحَدٌۚ
Katakanlah (Muhammad), “Dialah Allah, Yang Maha Esa.
QS. Al-Ikhlas:1 Langit 7 Cahaya Menuju Kebaikan