LANGIT7.ID - , Jakarta -
Badai panas yang melanda menyebabkan meluasnya kekeringan di
Eropa. Salah satunya sungai Tille di desa Lux, Burgundy,
Prancis kini diselimuti debu putih hingga mengakibatkan ribuan ikan mati.
Kepala teknisi Federasi Perikanan dan Perlindungan Lingkungan Perairan setempat, Jean-Philippe Couasne membuat daftar spesies ikan yang mati di Tille dan menyebutnya sebagai kondisi yang memilukan.
Baca juga: Dahsyat, 40 Ribu Muslim Amerika Salat Idul Adha di US Bank StadiumSelain banyak ikan mati,
kekeringan luar biasa di Prancis selama periode musim panas ini menimbulkan kekhawatiran serius lainnya. Di beberapa daerah, terjadi kebakaran hingga kekurangan air yang memaksa prefektur untuk mengambil tindakan serius.
Presiden Dewan Ibadah Muslim Regional Rhône-Alpes (CRCM), Benaissa Chana menyerukan kepada masjid-masjid di Prancis untuk memanjatkan doa bersama sebagai upaya meminta permohonan Allah SWT mengatasi kekeringan di negara tersebut.
“Mencurahkan momen doa, khususnya, pada Jumat, untuk
hujan, untuk kebaikan pertanian dan makhluk hidup yang membutuhkan air, di seluruh dunia, untuk bertahan hidup,” tulis seruan itu, yang diluncurkan oleh Union des mosquées de France (UMF), melansir dari Shapir News, Selasa (16/8/2022).
Menurut Benaissa, Allah SWT akan mampu membuat segala sesuatu menjadi mungkin melalui rahmat-Nya.
"Air sangat penting untuk kehidupan, sangat penting untuk planet kita, baik untuk manusia maupun untuk spesies dan makhluk hidup lainnya. Kita dapat meminta Allah SWT untuk memberikan kita kebutuhan ini, sebagaimana
Nabi SAW mengajarkan kita," katanya.
Baca juga: Luar Biasa, Muslim Amerika Ini Peluk dan Maafkan Pembunuh AnaknyaSebagai informasi, musim panas ekstrem di Prancis sudah berlangsung hampir satu bulan, sejak 17 Juli 2022. Gelombang panas Prancis dilaporkan mencapai puncaknya pada 12 Agustus 2022. Kala itu, suhu maksimum negara tersebut mencapai antara 38 hingga 41 derajat Celsius.
(est)