Langit7.id - Dakwah, Al-Quran, Berita Terkini dan Tafsir
Dapatkan Update berita LANGIT7.ID
melalui notifikasi browser Anda.
kalender Ahad, 26 Oktober 2025
home edukasi & pesantren detail berita

Santri Darul A'shom Dengar Kalam Ilahi dengan Hati, Hafalkan Qur'an dalam Sunyi

Muhajirin Rabu, 31 Agustus 2022 - 19:30 WIB
Santri Darul A'shom Dengar Kalam Ilahi dengan Hati, Hafalkan Qur'an dalam Sunyi
Santri Pesantren Tahfidz Tunarungu Darul Ashom Yogyakarta menghafalkan Alquran dengan bahasa isyarat (foto: LANGIT7.ID/Muhajirin)
LANGIT7.ID, Yogyakarta - Saat berkunjung ke pesantren tahfidz sangat umum terdengar riuh bacaan Al-Qur'an. Tapi berbeda saat bersua dengan santri-santri Pondok Pesantren Tunarungu Darul A'shom, Depok, Sleman, Yogyakarta.

Ada 120 santri tuli di pesantren ini. Mereka semua penghafal Al-Qur'an. Duduk rapi saling berhadapan. Mata tertuju ke mushaf. Tapi tidak ada suara. Sunyi. Hanya terdengar sesekali gesekan meja dengan lantai masjid yang terbuat dari kayu.

Duduk khusyuk seperti orang yang tengah konsentrasi menghafal Al-Qur 'an. Tidak ada nada, hanya gerakan tangan untuk mengisyaratkan ayat-ayat Al-Qur'an yang tengah dibaca. Pemandangan sama seperti penghafal Al-Qur'an pada umumnya, sesekali melihat ke mushaf lalu mengangkat kepala sebagai tanda upaya menghafal.

Baca Juga: Darul Ashom, Pesantren Al-Qur'an untuk Teman Tuli di Yogyakarta

Saat menyetorkan hafalan pun begitu. Ada tiga muhaffidz yang duduk di setiap halaqah. Satu per satu santri maju menyetor hafalan. Duduk sila di depan guru menggunakan isyarat tangan.

Pengasuh Darul A'shom, Ustadz Abu Kahfi, menjelaskan, para santri menghafal menggunakan visual, karena memang mereka tidak mengenal suara dan tidak paham cara melafalkan nada.

"Mereka itu membayangkan tulisan ini, ayat itu diabsen satu-satu, per huruf. Sudah dipastikan, kalau mereka hafal dengan isyarat, itu bisa dituliskan oleh mereka," kata Ustadz Abu Kahfi saat berbincang dengan LANGIT7.ID, Selasa (31/9/2022).

Rangkaian kata itu hanya berlaku bagi orang yang mampu mendengar dan bersuara. Tunarungu melalui visual lalu diterjemahkan ke dalam bahasa isyarat. Begitu pun dengan ayat-ayat Al-Qur'an.

"Rangkaian kata itu hanya berlaku bagi kita yang bunyi. Mereka membayangkan, lalu mengekspresikan lewat isyarat. kalau kita orang umum, kita membaca per bunyi, tapi mereka per huruf. Mereka mengingat bismilah, itu mengingat huruf-hurufnya," kata Ustadz Abu Kahfi.

Santri Mampu Menulis Ayat yang Dihafal

Salah kelebihan santri tunarungu adalah mereka mampu menulis semua ayat-ayat yang dihafal. Ustadz Abu Kahfi memperlihatkan satu lembar tulisan Surah An-Naba yang ditulis oleh santri.

Tulisan ayat Al-Qur'an itu tidak memiliki harakat. Sama persis seperti kitab gundul atau tulisan Arab gundul. Orang awam belum tentu bisa membaca tulisan itu, namun tulisan tersebut menjadi gambaran apa yang mereka hafal.

Baca Juga: Teman Tuli Juga Berhak Pelajari Al-Quran, Muslimah Ini Temukan Metode Pengajarannya

Mereka menulis ayat Al-Quran tanpa ada baris sebagaimana yang tertulis di mushaf. Terus bersambung bergantung kepada ukuran kertas.

Ilmu Tajwid ala Santri Darul A'shom


Ustadz Abu Kahfi mengungkapkan, para santri itu menghafal Al-Qur'an lengkap dengan tajwid. Tapi tentu berbeda dengan orang yang bisa mendengar dan bersuara. Mereka hanya mampu memahami hukum tajwid yang bisa divisualkan.

"Tajwid bagi mereka yang terlihat seperti tasydid, mad wajib, waqaf, washal. batasan surat. Yang tidak terdengar seperti ikhfa, idgham, tidak tahu mereka. Bagaimana caranya," ujar Ustadz Abu Kahfi.

(jqf)
  • Bagikan Artikel Ini :
TOPIK TERKAIT
BERITA TERKAIT
jadwal-sholat
Jadwal Sholat
JAKARTA, Ahad 26 Oktober 2025
Imsak
04:01
Shubuh
04:11
Dhuhur
11:40
Ashar
14:52
Maghrib
17:49
Isya
18:59
Lihat Selengkapnya
QS. Ali 'Imran:64 Langit 7 Cahaya Menuju Kebaikan
قُلْ يٰٓاَهْلَ الْكِتٰبِ تَعَالَوْا اِلٰى كَلِمَةٍ سَوَاۤءٍۢ بَيْنَنَا وَبَيْنَكُمْ اَلَّا نَعْبُدَ اِلَّا اللّٰهَ وَلَا نُشْرِكَ بِهٖ شَيْـًٔا وَّلَا يَتَّخِذَ بَعْضُنَا بَعْضًا اَرْبَابًا مِّنْ دُوْنِ اللّٰهِ ۗ فَاِنْ تَوَلَّوْا فَقُوْلُوا اشْهَدُوْا بِاَنَّا مُسْلِمُوْنَ
Katakanlah (Muhammad), “Wahai Ahli Kitab! Marilah (kita) menuju kepada satu kalimat (pegangan) yang sama antara kami dan kamu, bahwa kita tidak menyembah selain Allah dan kita tidak mempersekutukan-Nya dengan sesuatu pun, dan bahwa kita tidak menjadikan satu sama lain tuhan-tuhan selain Allah. Jika mereka berpaling maka katakanlah (kepada mereka), “Saksikanlah, bahwa kami adalah orang Muslim.”
QS. Ali 'Imran:64 Langit 7 Cahaya Menuju Kebaikan