LANGIT7.ID, Jakarta - Masjid merupakan tempat ibadah umat Islam, selain itu kini masjid juga kerap menyelenggarakan kegiatan sosial. Bahkan di zaman Rasulullah SAW, baginda Nabi mengajarkan para sahabatnya untuk belajar membaca Al-Qur'an di masjid.
Pakar Sejarah Nusantara, Ustaz Dr Tiar Anwar Bachtiar mengatakan, ada batas-batas tertentu untuk menjadikan masjid selain sebagai sarana ibadah. Ini karena tujuan utama didirikan masjid adalah sebagai pengingat antara manusia dengan Allah SWT untuk melaksanakan ibadah salat wajib berjamaah. Maka dari itu, tidak semua kegiatan belajar bisa dilakukan di masjid.
"Bahkan ada pelajaran-pelajaran yang tidak bisa disampaikan di masjid, misalnya belajar berkuda, memanah, berpolitik, jadi fungsi dari masjid itu mengingatkan manusia paling utama itu dzikrullah," kata ustaz Tiar kepada
Langit7.id, Kamis (20/10/2022).
Ustaz Tiar menambahkan, peran masjid sebagai pusat peradaban dan budaya ilmu yang seharusnya, yakni melaksanakan salat berjamaah. Terutama ketika seseorang yang belajar dan mengembangkan ilmunya wajib melaksanakan salat.
"Semua ilmu itu harus kembali kepada prinsip
dzikrullah, semua ilmu itu harus diingat bahwa itu datang dari Allah. Jadi setiap orang itu yang paling baik terhadap masjid adalah dia mendatangi masjid untuk salat wajib berjamaah di masjid, itulah hal yang utama dari masjid," jelasnya.
Dahulu Rasulullah SAW, kata Ustaz Tiar, mengajarkan para sahabat untuk membaca Al-Qur'an di masjid. Hal ini merupakan salah satu tempat budaya ilmu yang relevan dilakukan di dalam masjid. Lanjutnya, dalam Islam, masjid sebagai pembangunan poros peradaban itu karena kebutuhan saja.
Baca Juga: Cerita Tiar Anwar Terjemahkan Khutbah Jumat Syekh Qaradhawi Menjadi Buku"Apakah itu hanya dibangun di masjid ya tidak, jadi banyak hal yang tidak bisa dilakukan di masjid," ujar dia.
"Kalau zaman perang badar misalnya ada tawanan di simpan dulu di masjid, itu karena tidak ada tempat lain saat itu yang memungkinkan," imbuhnya.
Bukan berarti masjid tidak boleh dipakai sebagai tempat budaya dalam mengembangkan ilmu. Tetapi ada batasan yang harus dijaga, sebab masjid adalah tempat yang suci dengan tujuan utama bagi umat Islam untuk menunaikan ibadah salat.
"Misalnya ingin eksperimen pertanian, ya tidak boleh di masjid karena masjid harus bersih," tuturnya.
Dalam konteks masjid sebagai poros peradaban dan budaya ilmu, masjid harus selalu ramai diisi jamaah untuk beribadah salat wajib. Kemudian, masjid sebagai tempat budaya ilmu, yakni sebagai tempat mengajarkan ilmu agama seperi membaca Al-Qur'an dan kegiatan keagamaan lainnya.
(zhd)