LANGIT7.ID, Jakarta - Puasa Tasua dan Asyura yang biasa dilakukan 9 dan 10 Muharram 1443 Hijriah tahun ini jatuh pada Rabu dan Kamis besok (18-19 Agustus). Kedua puasa di bulan
Muharram tersebut merupakan puasa sunnah yang memiliki keutamaan menghapuskan dosa setahun lalu.
"
Puasa Arafah menghapus dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang. Puasa Asyura akan menghapus dosa setahun yang lalu." (HR Muslim).
Baca Juga: MUHARRAM BANGKIT BERSAMA (8) | Ketua MUI KH Cholil Nafis: Daarul Mitsaq Kita adalah NKRIAnjuran Puasa Asyura bermula ketika
Rasulullah SAW mendapati komunitas Yahudi di Madinah sedang berpuasa pada 10 Muharram. Lantas Nabi Muhammad bertanya pada mereka, "Hari apa yang kalian sedang berpuasa ini?".
Mereka pun menjawab bahwa 10 Muharram adalah hari yang agung. Allah menyelamatkan Musa dan kaumnya pada hari ini dan menenggelamkan Fir’aun beserta pasukannya.
"Maka Musa berpuasa pada hari ini sebagai rasa syukur dan kami turut berpuasa," kata orang Yahudi.
Mendengar jawaban mereka, Nabi mengatakan, "Kami dengan Musa lebih berhak dan lebih utama dari pada kalian."
Kejadian itu kemudian membuat Rasulullah berpuasa dan memerintahkan berpuasa. Percakapan sebagaimana di atas terekam dalam hadits riwayat Bukhari dan Muslim dari Abdullah bin Abbas.
Baca Juga: Kisah: Cahaya Keluarga Rasulullah Membuat Adam TakjubAdapun Puasa Tasua merupakan puasa sunnah yang dianjurkan Rasulullah untuk membedakan ibadah muslim dengan Yahudi. Begitu mulianya puasa tersebut sehingga Rasulullah dalam haditsnya mengatakan tak mau tertinggal menjalankan Puasa Tasua.
"Jika aku masih hidup hingga tahun depan, pasti aku akan berpuasa pada hari kesembilan," kata Nabi seperti dalam hadits yang diriwayatkan HR Muslim.
Dalam riwayat lain, dari Imam Ahmad dari sahabat Ibnu Abbas Rasulullah berkata, "
Puasalah pada hari Asyura dan bedakanlah diri kalian dengan kaum Yahudi. Puasalah sehari sebelumnya atau setelahnya."
Baca Juga: Enam Pemuda Ini Jadi Pembuka Hijrahnya Nabi ke Madinah
Tahun Baru Islam, Momentum Teladani Spirit Hijrah Rasulullah(asf)