LANGIT7.ID - , Jakarta - Islam melarang umatnya mengonsumsi beberapa
daging hewan, salah satunya babi karena dianggap
najis sehingga
haram hukumnya. Tentunya hal tersebut juga berkaitan dengan kesehatan.
Artinya, tak ada perkara sia-sia yang ditetapkan oleh Allah SWT. Al Quran Surat Al Baqarah ayat 173 berbunyi:
اِنَّمَا حَرَّمَ عَلَيْكُمُ الْمَيْتَةَ وَالدَّمَ وَلَحْمَ الْخِنْزِيْرِ وَمَآ اُهِلَّ بِهٖ لِغَيْرِ اللّٰهِ ۚ فَمَنِ اضْطُرَّ غَيْرَ بَاغٍ وَّلَا عَادٍ فَلَآ اِثْمَ عَلَيْهِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ
"Sesungguhnya Dia hanya mengharamkan atasmu bangkai, darah, daging babi, dan (daging) hewan yang disembelih dengan (menyebut nama) selain Allah. Tetapi barangsiapa terpaksa (memakannya), bukan karena menginginkannya dan tidak (pula) melampaui batas, maka tidak ada dosa baginya. Sungguh, Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang."
Baca juga: Haram Dimakan, Lalu Apa Alasan Babi Diciptakan?Di balik larangan mengonsumsi
daging babi, ada beberapa fakta ilmiah yang mendukung hal ini sehingga hewan tersebut berbahaya bagi kesehatan. Berikut dampak buruk mengonsumsi babi untuk kesehatan yang sudah Langit7.id rangkum dari The Islamic Information, Jumat (11/10/2022).
1. Babi Menyebabkan Kanker
Babi bisa makan apa saja, termasuk kotorannya sendiri. Kotoran babi itu tumbuh
bibit kanker yang dapat dengan mudah menular ke babi lain.
Sebab, di dalam kotoran babi terdapat serangga mematikan dan berbahaya. Selain itu, babi juga meminum air seni mereka sendiri.
Babi hewan yang tidak berkeringat. Artinya, racun mematikan menyatu dalam tubuhnya sehingga menjadi penyebab utama kanker pada manusia.
Kotoran atau bakteri jahat pada babi tidak dapat dibunuh bahkan jika Anda menyuntikkan racun. Babi sudah sangat beracun sehingga zat apapun tak bekerja bagi mereka.
Bahkan hingga kini, belum diketahui suhu aman memasak babi untuk membunuh kuman, parasit, dan racun di tubuh hewan haram itu.
2. Babi Menyebabkan Penyakit Jantung
Seekor babi memiliki lemak empat kali lebih banyak dibandingkan dengan daging sapi. Konsumsi lemak dalam jumlah besar membuka pintu untuk
penyakit jantung.
Baca juga: Heboh Nasi Padang Babi, Ini Alasan Islam Mengharamkan Konsumsi Babi 3. Babi Menyebabkan Hepatitis E
Hati babi adalah penyebab utama
hepatitis E. Virus yang menginfeksi 20 juta orang setiap tahun ini dapat menyebabkan penyakit akut, seperti demam, kelelahan, tubuh kuning, muntah, nyeri sendi, dan pembesaran hati.
Seperti disebutkan sebelumnya, belum diketahui suhu aman memasak babi untuk membunuh kuman, parasit, dan racun di tubuh hewan haram itu.
Adapun cara terbaik mengurangi risiko hepatitis E adalah memasak daging dengan suhu tepat sehingga dapat menonaktifkan virus berbahaya.
4. Babi Menyebabkan Multiple Sclerosis
Salah satu risiko paling berbahaya terkait daging babi adalah multiple sclerosis (MS), kondisi autoimun yang menghancurkan sistem saraf pusat.
Melansir dari Healthline, para peneliti menemukan adanya kaitan antara mengonsumsi daging babi dengan peningkatan risiko timbulnya multiple sclerosis.
Baca juga: Klaim Bebas Babi, Yakinkah Restoran AYCE Halal?Kaitan ini tidak ditemukan pada konsumsi daging lain, seperti sapi atau kambing. Salah satu alasannya karena daging babi mengandung prion, yaitu protein yang dapat memicu gangguan dan kerusakan saraf. Konsumsi daging babi yang diolah dengan kurang matang juga berisiko menularkan virus nipah.
5. Infeksi Parasit
Umum ketahui mengonsumsi daging babi masih mentah atau setengah matang berisiko menyebabkan infeksi parasit. Hal ini dapat terjadi karena daging babi mengandung cacing pita dan cacing Trichinella spiralis. Cacing tersebut dapat menyebabkan penyakit trikinosis.
(est)