LANGIT7, Jakarta - Menteri Kooerdinator (Menko) Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto menyampaikan sejumlah lembaga keuangan dunia memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2023 cukup baik.
Menurut Airlangga, berbagai lembaga dunia seperti OECD, IMF, World Bank, ADB (Asian Development Bank) memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia, antara 4,7 hingga 5,1 persen di tahun depan.
Baca juga: Bencana Alam Datang Bertubi-tubi, Teguran untuk Introspeksi Diri"Proyeksi tersebut didasarkan pada peningkatan penanganan risiko Covid-19 dan percepatan vaksinasi yang relatif baik," kata Airlangga dalam keterangan persnya dikutip Rabu (7/12/2022).
Proyeksi tersebut, kata Airlangga, juga didasarkan dari dukungan fungsi APBN fiskal sebagai shock absorber, harga-harga komoditas yang tinggi, dan sukses presidensi G20 yang meningkatkan kredibilitas Indonesia di pasar internasional.
“Kemudian yang kedua, tentu kita memperhatikan lingkungan geopolitik global, inflasi global, scarring effect terhadap inflasi, kemudian cuaca ekstrem, dan terkait dengan inflasi,” ujarnya.
Baca juga: Kendaraan Tanpa Plat Nomor Asli Bakal Ditilang ManualAirlangga memperkirakan inflasi dapat terkendali di angka 5,34 sampai 5,5 persen sampai akhir tahun. Sebelumnya, inflasi Indonesia tercatat di angka 5,9 persen, 5,72 persen, dan terakhir 5,34 persen.
“Tentu ini yang harus kita perhatikan, dari segi outlook dunia global diperkirakan dari berbagai lembaga global tumbuhnya di 2,2 sampai 2,7 (persen). Jadi Indonesia tumbuhnya mendekati dua kali dari global karena tensi politik, inflasi, suku bunga global, stagflasi masih kelihatan,” ungkapnya.
Airlangga juga menuturkan bahwa stagflasi masih terjadi, jika dilihat dari segi global sebanyak 90 negara sudah meningkatkan suku bunga dengan inflasi rata-rata mencapai 12 persen.
Baca juga: Sunda Empire Berduka, Lord Rangga Meninggal Dunia Pagi Tadi“Tentu kita lihat proyeksi kita, berbagai lembaga optimis di 2022. Demikian pula di 2023 yang range-nya antara 4,7 sampai dengan 5,25 (persen) dari berbagai banking dan juga lembaga dunia,” ujarnya.
Selain itu, Airlangga memastikan penanganan Covid-19 di Indonesia relatif baik, hal ini terlihat dari capaian vaksinasi dosis satu sebesar 86,8 persen, dosis dua 74,3 persen, dosis tiga atau booster 28,62 persen, serta dosis empat sekitar 4 persen.
“Kemudian kita melihat seluruh kabupaten/kota ditetapkan dalam PPKM 1 dan mengingat situasi yang ada, Kementerian Kesehatan ,pakan melakukan serosurvei lagi. Dan tentunya dengan serosurvei, pemerintah akan mengambil langkah-langkah lanjutan,” tegasnya.
(sof)