LANGIT7.ID, Jakarta - Dalam Islam, terdapat sifat-sifat khusus untuk menjadi seorang pemimpin yang ideal. Sebab seorang pemimpin harus mampu membawa kelompok atau pengikutnya ke jalan yang benar.
Dalam hal ini, Mudir Ma'had Imam Bukhari Bandung, Ustaz Ginanjar Nugraha mengatakan bahwa seorang pemimpin dalam Islam harus memiliki enam sifat. Yakni amanah, fatanah, tabligh, amanah, shidiq, dan basṭatan fil 'ilmi wal-jism atau ilmu yang luas.
Dengan memiliki keenam sifat tersebut, lanjut dia, tentunya seorang pemimpin akan sangat profesional dalam mengemban jabatannya. Serta tidak semena-mena serta bijak dalam mengambil tindakan.
Baca Juga: Isu Penundaan Pemilu 2024 Mencuat Lagi, Demokrat: Upaya Gerogoti Demokrasi"Kemudian yang satu lagi juga fisiknya sehat, mungkin setidaknya ada enam sifat itulah sebagai seorang pemimpin", kata Ustaz Ginanjar saat di wawancara
Langit7.id, Rabu (14/12/2022).
Ustaz Ginanjar pun mengupas surat Al-Baqarah ayat 247 sebagai dalil pemimpin yang ideal dalam Islam, Allah berfirman:
وَقَالَ لَهُمْ نَبِيُّهُمْ إِنَّ ٱللَّهَ قَدْ بَعَثَ لَكُمْ طَالُوتَ مَلِكًا ۚ قَالُوٓا۟ أَنَّىٰ يَكُونُ لَهُ ٱلْمُلْكُ عَلَيْنَا وَنَحْنُ أَحَقُّ بِٱلْمُلْكِ مِنْهُ وَلَمْ يُؤْتَ سَعَةً مِّنَ ٱلْمَالِ ۚ قَالَ إِنَّ ٱللَّهَ ٱصْطَفَىٰهُ عَلَيْكُمْ وَزَادَهُۥ بَسْطَةً فِى ٱلْعِلْمِ وَٱلْجِسْمِ ۖ وَٱللَّهُ يُؤْتِى مُلْكَهُۥ مَن يَشَآءُ ۚ وَٱللَّهُ وَٰسِعٌ عَلِيمٌ
Artinya: Nabi mereka mengatakan kepada mereka: "Sesungguhnya Allah telah mengangkat Thalut menjadi rajamu". Mereka menjawab: "Bagaimana Thalut memerintah kami, padahal kami lebih berhak mengendalikan pemerintahan daripadanya, sedang diapun tidak diberi kekayaan yang cukup banyak?" Nabi (mereka) berkata: "Sesungguhnya Allah telah memilih rajamu dan menganugerahinya ilmu yang luas dan tubuh yang perkasa". Allah memberikan pemerintahan kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah Maha Luas pemberian-Nya lagi Maha Mengetahui.
Dia memaparkan, pemimpin juga harus seimbang dalam perkara dunia dan akhirat. Sebab seorang pemimpin harus mampu mengambil keputusan berdasarkan agama dan kemaslahatan umat.
"Jadi bukan hanya aspek kesalihan saja, tapi juga pemimpin itu harus berwawasan luas dari sisi ilmu," ujarnya.
Ustaz Ginanjar menuturkan, sebagai rakyat tentu harus memilih seorang pemimpin dan tidak boleh untuk tidak memilih (golput). Menurut dia, seorang mukmin harus bisa memilih seorang pemimpin dengan keenam sifat yang disinggung sebelumnya.
"Kalau pilihannya di antara yang terburuk ya mana yang paling baik. Parameternya hanya yang mendekati (baik)," tuturnya.
Baca Juga: Dodi Permana Putuskan Masuk Islam di Momen Natal(zhd)