LANGIT7.ID, Jakarta - Setiap manusia memiliki
takdir kematian yang tidak mengenal usia muda ataupun tua. Tidak pula mengenal jenis kelamin baik perempuan atau laki-laki.
Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam Al-Qur'an Surat Al Ankabut ayat 57, Allah Ta'ala pernah berfirman:
كُلُّ نَفْسٍ ذَاۤىِٕقَةُ الْمَوْتِۗ ثُمَّ اِلَيْنَا تُرْجَعُوْنَ Artinya: "Setiap yang bernyawa akan merasakan mati. Kemudian hanya kepada Kami kamu dikembalikan". (QS Al Ankabut:57).
Baca Juga: Syarat Menjadi Manusia Menurut Muthahhari: Akal dan ImanMajelis Tarjih
PP Muhammadiyah, Anhar Anshori mengingatkan agar umat manusia tidak lagi menunda-nunda amal kebaikan. Menurutnya, ada lima amalan yang tidak boleh ditunda dalam pengerjaannya berdasarkan hadits yang diriwayatkan Abu Dawud.
Pertama, saat tibanya waktu salat.
Salat merupakan ibadah pokok sekaligus tiang agama dalam Islam, sehingga waktu pengerjaannya tidak boleh ditunda-tunda.
"Kalau sudah tiba waktu salat segera dilaksanakan. Disiplinnya kita dalam menjalankan ibadah salat menjadi salah satu indikator bahwa kita punya koneksitas batin dan spiritual dengan Allah SWT," kata Anhar dalam kajiannya dikutip Rabu (1/2/2023).
Kedua, memenuhi hak
jenazah. Anhar menyebut, apabila ada jenazah, maka wajib untuk segera dimandikan, disalatkan, lalu dikuburkan. Jenazah memiliki hak untuk diurus.
"Sehingga perkara ini menjadi kewajiban orang yang masih hidup untuk mengantarkannya hingga ke gerbang pintu kubur. Tidak boleh ditunda-tunda, harus segera dilaksanakan," ujarnya.
Baca Juga: Tafsir Al Maidah Ayat 8: Larangan Berbuat Tidak Adil karena KebencianKetiga,
menikah. Apabila telah menemukan pasangan yang sekufu, berusia baligh, cukup mapan, dan segala syarat syari telah terpenuhi, maka mesti segera menikah. "Penundaan pernikahan memiliki potensi yang kurang baik sehingga harus disegerakan," ucap Anhar.
Keempat, mendapatkan kesempatan untuk berbuat baik. Hal tersebut dapat dilakukan dengan membantu fakir miskin, anak yatim, orang yang memiliki utang, dan lain-lain.
"Apabila memiliki kesempatan untuk membantu secara jasa dan pikiran, juga tidak perlu ditunda-tunda. Harus segera ditunaikan," lanjut Anhar.
Kelima, bertobat. Jika sadar telah berbuat dosa kepada Allah SWT, mencelakai orang lain, merusak lingkungan, maka sudah sepantasnya segara bertobat. Anhar menegaskan bahwa tobat yang diterima hanyalah permohonan ampun secara sungguh-sungguh. "Artinya, apabila telah bertobat, maka tidak boleh untuk mengulangi kesalahannya," tutupnya.
Baca Juga:
Pentingnya Memahami Ketetapan dan Takdir Allah SWT
Baca Doa Ini dan Segera Tobat, Niscaya Jadi Manusia Mulia(gar)