LANGIT7.ID, Jakarta - Puncak perayaan
1 Abad Nahdlatul Ulama’ (NU) bakal digelar pada 7 Februari 2023 di Gor Sidoarjo Jawa Timur. Perayaan ini akan menjadi peristiwa yang mulia dan membanggakan, khususnya bagi Warga Nahdliyin di seluruh penjuru negeri.
Menyambut perayaan Puncak 1 Abad NU tersebut, Pimpinan Pusat Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (PPISNU) akan menyelenggarakan Konferensi Nasional 1 Abad NU: Membangun Peradaban Untuk Kemandirian NU dan Kedaulatan Bangsa. Acara ini digelar sejak 6–7 Februari 2023 di Aula Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo Jawa Timur.
Kegiatan dihadiri oleh 200 Guru Besar dan 500 Doktor ISNU dari berbagai tingkatan. Adapun subtema yang akan dibahas pada Konferensi Nasional tersebut adalah NU dan Peradaban: Pemantapan Aswaja dan Kedaulatan Bangsa di Abad Kedua; dan Tantangan NU di Abad Kedua : Kemandirian Ekonomi, Kualitas Pendidikan, dan Kompetensi Teknokrasi.
Baca Juga: NU Rayakan 1 Abad di Sidoarjo, Muhammadiyah Siapkan Layanan Terbaik"Kegiatan ini dimaksudkan untuk memperkokoh peran strategis ISNU, baik dalam kehidupan nasional maupun internasional melalui peneguhan pandangan keagamaan yang moderat berbasis pada paham Ahlussunah Wal Jamaah An-Nahdliyyah. Dan juga untuk meneguhkan kehidupan NU yang lebih mandiri dan berdaulat guna terciptanya Warga Nahdliyyin yang lebih sejahtera dalam kehidupan Bangsa dan Negara Indonesia," ujar Ketua Umum PP ISNU, Ali Masykur Musa dalam keterangannya kepada
Langit7.id, Senin (6/2/2023).
Menurut pria yang akrab disapa
Cak Ali itu, generasi muda NU khususnya dari ISNU harus diorientasikan dengan meningkatkan skill dan teknokrasi yang berbasis IT. Selain itu juga memiliki sertifikasi yang berstandar nasional sehingga terlahir para profesional dilingkungan NU diberbagai bidang.
"Kader NU ini siap untuk mengisi seluruh jabatan-jabatan tehnokrasi dan profesionalitas didunia kerja baik dalam bidang pemerintahan, korporasi, dan bisnis," kata Cak Ali.
Selain itu, Cak Ali juga menuturkan bahwa ISNU sebagai kader
NU harus memiliki sikap dan etika modern sebagai wujud kemampuan kualitas Teknokrat NU yang siap diterima dalam kepemimpinan nasional, daerah, dan didunia profesional.
Baca Juga: Indonesia Peringati Pekan Kerukunan Antar Umat Beragama DuniaKader modern ISNU ini di antaranya ditandai dengan disiplin, profesional, komprehensif, konsisten, dan senantiasa beradaptasi dengan perubahan. Sikap dan etika kader NU ini sesuai dengan kaidah almukhafadhotul ala qodimissholih, wal ahdzu bil jadidil ashlah," tutur Cak Ali yang juga Pengasuh Pondok Pesantren Pasulukan Al-Masykuriyyah.
Lebih lanjut, Cak Ali menilai modernisasi kehidupan dewasa ini ditandai dengan revolusi dibidang IT atau Revolusi Industri 4.0 dan Society 5.0. Di mana semua kehidupan harus berbasis digital, seperti e-commerce, e-marketing, dan e-birocration baik dibidang ekonomi melalui market place dan teknologi birokrasi melalui e-office.
"Dengan demikian, NU harus melakukan peningkatan capacity building baik secara kelembagaan maupun perorangan baik dari sisi teknokrasi, skill dan profesionalitas agar tidak tertinggal oleh peradaban jaman. Jadi, penilaian atas lemahnya teknokrasi yang dimiliki oleh NU pada abad ke-1, seperti yang dialami pada saat KH. Abdurrahman Wahid menjadi Presiden RI tidak akan terulang lagi," lanjutnya.
"Saatnya NU diabad ke-2 ini bangkit sebagai organisasi modern yang memiliki teknokrat handal dan memiliki jiwa enterpreunership. Sehingga NU menjadi organisasi yang mandiri dan tidak mudah untuk diintervensi oleh siapapun, apalagi diperjualbelikan," tambah Dosen Unisma Malang tersebut.
Sebagai informasi, kegiatan Puncak 1 Abad NU akan dimeriahkan oleh jutaan orang dari berbagai lapisan, tokoh dan musisi nasional dan internasional. Beragam kegiatan akan terus digelar baik di tingkat nasional maupun internasional untuk menjadi titik pijak kebangkitan NU, bangsa dan negara dalam mendorong peradaban dunia baru yang lebih adil dan maju.
Baca Juga:
Budayawan: Nahdlatul Ulama Penerus Visi Dakwah Walisongo
NU Masuki Usia 1 Abad, Sejarawan: Harus Bersihkan Unsur Liberal di Internal
(gar)