LANGIT7.ID, Jakarta - Jakarta- Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir, menolak keterlibatan
Timnas U-20 Israel dalam Piala Dunia U-20 di Indonesia. Dia meminta pemerintah bersikap tegas dan mengikuti amanat Pembukaan UUD 1945.
Salah satu kebijakan politik luar negeri Indonesia adalah menolak segala bentuk imperialisme dan penjajahan. Dalam amanat Pembukaan UUD 1945 dinyatakan secara tegas soal hal tersebut.
Sementara, Israel merupakan komunitas yang tengah mempraktikkan sistem negara
apartheid dan melakukan kolonialisasi terhadap rakyat Palestina. Hal tersebut menjadi dasar penolakan PP Muhammadiyah terhadap kedatangan Timnas U-20 Israel ke Indonesia.
Baca Juga: MUI Ingatkan Kedatangan Timnas Israel Hanya Bikin GaduhHaedar meminta pemerintah bersikap konsisten sesuai amanat konstitusi. Ajang internasional apapun, termasuk gelaran turnamen sepakbola, semestinya sejalan antara penyelenggaraan dan ideologi politik negara tuan rumah.
“Baik sepakbola maupun urusan-urusan lain itu harus dalam satu kesatuan sistem dengan
policy negara,” kata Haedar Nashir di Yogyakarta, dikutip pada Rabu (15/3/2023).
Menurut Haedar, selama negara memiliki perspektif tertentu terhadap sebuah ideologi politik, ada tidaknya hubungan diplomatik, maka urusan lain bisa menyesuaikan.
Baca Juga: Tolak Kedatangan Timnas Israel U-20, PKS: Tak Ada Tempat bagi Penjajah“Sejauh negara itu masih punya kebijakan anti-imperliasme, antikolonialisme, lalu tidak punya hubungan diplomatik dengan satu negara, yang lain itu harus menyesuaikan. Akibat tidak menyesuaikan, bisa saja terjadi masalah,” kata Haedar.
Sementara, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat melalui Ketua Bidang Hubungan Luar Negeri, Sudarnoto Abdul Hakim, menyatakan, jika kehadiran Timnas U-20 Israel cukup sensitif, mengingat zionis Israel masih melakukan represi terhadap warga Palestina.
Dia meminta pemerintah dan pejabat tinggi, termasuk PSSI, mencontoh Presiden Soekarno yang tegas dan berani menolak kehadiran kontingen Israel di event Asian Games 1962. Itu karena Israel berstatus sebagai penjajah.
Baca Juga: Dukung Palestina, Indonesia Kasih Syarat Tegas Timnas Israel U-20“Meskipun harus keluar dari IOC, penolakan ini Indonesia saat itu justru memperoleh posisi politik yang diperhitungkan secara internasional,” ungkap Sudarnoto.
(jqf)