LANGIT7.ID, Jakarta - Ketua Umum PP Muhammadiyah,
Haedar Nashir memaparkan ada tiga ciri yang menjadi tanda puasa seorang muslim sukses atau gagal. Agar ibadah puasa berjalan lancar, Haedar mengajak setiap umat Islam melakukan renungan mendalam agar Ramadhan tidak terlewat sia-sia sebagai rutinitas belaka.
"Bulan suci datang setiap tahun. Sudah berapa kali
puasa Ramadhan. Nanti dihitung, lalu berapa kali (puasa) itu dihitung secara kualitatif, apakah (dengan puasa) kita bertambah kualitas ketakwaan kita," kata Haedar dikutip dari laman Muhammadiyah, Sabtu (18/3/2023).
Dalam Surah Al-Baqarah ayat 183, Allah Ta’ala menurunkan syariat puasa dengan tujuan yang jelas. Hasil akhir dari puasa Ramadhan adalah ketakwaan. Artinya, setiap muslim yang mengerjakan puasa dengan penuh keikhlasan dan kesungguhan bisa mencapai derajat takwa.
Baca Juga: 5 Cara Membuat Ramadhan Lebih Istimewa untuk AnakCiri orang bertakwa dijelaskan dalam Surah Ali Imran ayat 134. Allah Ta’ala berfirman:
الَّذِيْنَ يُنْفِقُوْنَ فِى السَّرَّۤاءِ وَالضَّرَّۤاءِ وَالْكَاظِمِيْنَ الْغَيْظَ وَالْعَافِيْنَ عَنِ النَّاسِۗ وَاللّٰهُ يُحِبُّ الْمُحْسِنِيْنَۚ"(Yaitu) orang yang berinfak, baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang lain. Dan Allah mencintai orang yang berbuat kebaikan." (QS Ali Imran: 134)
Berdasarkan ayat tersebut, ada tiga ciri orang bertakwa, yaitu bersedekah di kala lapang dan sempit, menahan amarah, dan memberi maaf. Tiga sifat ini menjadi ukuran kualitatif apakah puasa Ramadhan berhasil membentuk ketakwaan.
"Nah, jika itu bisa kita lakukan, maka puasa kita ada peningkatannya. Lebih dari itu, puasa harus membuat kita hidup bersemangat. Cari ilmu juga harus bersemangat. Nanti tambah tadarusnya dan mencari ilmu," tutur Haedar.
Baca Juga:
Tanda Sudah Siap Sambut Ramadhan, Dzahir dan Batin Bersih
Hikmah Rasa Lapar saat Puasa Ramadhan(gar)