LANGIT7.ID-, Jakarta- - Pemerintah telah menetapkan Hari Raya
Idul Adha 1444 H jatuh pada 29 Juni 2024. Sebelumnya, Muhammadiyah telah menetapkan Idul Adha 1444 H pada 28 Juni 2024.
Ketua Komisi VIII DPR RI Ashabul Kahfi mengajak segenap umat muslim di Indonesia senantiasa menjaga kebersamaan dan persaudaraan dalam menyambut Hari Raya Iduladha 1444 H.
"Perbedaan menunjukkan keragaman dan penafsiran kita terhadap ilmu falak dan metoda hisab. Sidang Isbat yang mulia ini dalam pandangan kami adalah merupakan kesempatan berharga bagi kita semua untuk bersama-sama mencapai kesepakatan dan memberi kepastian kepada umat Islam," kata Ashabul Kahfi dikutip dari laman resmi Kemenag, Senin (19/6/2023).
Baca juga:
Pemerintah Tetapkan Idul Adha 1444 H Jatuh Pada 29 Juni 2023"Tugas berat menghadapkan kita pada perlunya memperhatikan perbedaan pendapat yang ada sambil tetap memegang teguh semangat persatuan dan persaudaraan dalam agama," sambungnya.
Ashabul Kahfi meyakini dalam Sidang Isbat ini seluruh pandangan dan pendapat telah dipertimbangkan dengan sungguh-sungguh berdasarkan pada prinsip keilmuan dan keahlian. Ia pun mengimbau masyarakat mengedepankan sikap toleransi, hormat menghormati dan meningkatkan ukhuwah Islamiyah.
"Perbedaan penghitungan dan penetapan 1 Zulhijah 1444 H ini tidak boleh memecah belah umat. Semua pihak diharapkan tidak terprovokasi dengan perbedaan yang disampaikan di media sosial," harapnya.
"Jika ada hal yang ingin diketahui dan disampaikan silahkan tanyakan langsung ke sumber utama, bisa ke Kementrian Agama, MUI, NU, Muhammadiyah, Persis dan ormas Islam lainnya," tegas politisi Partai Amanat Nasional ini.
DPR juga meminta ASN untuk bekerja profesional dan tidak perlu mengeluarkan pendapat yang nantinya malah menimbulkan perbedaan. Cukuplah menjadi rujukan umat.
Sebagai pimpinan Komisi VIII DPR RI, Ashabul Kahfi mendorong Kemenag mengajak semua pihak, ormas Islam dan pihak terkait untuk terus berdialog dan berdiskusi secara terbuka guna mencapai pemahaman bersama.
"Kita perlu saling mendengarkan, saling menghargai dan mencari titik temu untuk menjadi dasar di masa-masa mendatang. Kami percaya keputusan yang diambil pada sidang isbat ini akan mencerminkan semangat kebersamaan dan persaudaraan umat Islam di Indonesia," harapnya.
Baca juga:
2 Karung Rokok Jemaah Haji Embarkasi Surabaya Disita Petugas Bandara JeddahSidang Isbat penetapan 1 Zulhijjah 1444H melibatkan Badan Informasi Geospasial (BIG), Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Bosscha Institut Teknologi Bandung (ITB), Planetarium, Pakar Falak dari Ormas-ormas Islam, Lembaga dan instansi terkait, Anggota Tim Unifikasi Kalender Hijriah Kementerian Agama, dan Pimpinan Organisasi Kemasyarakatan Islam serta Pondok Pesantren.
Ketua MUI KH Abdullah Jaidi mengharapkan pemufakatan dalam penentuan hasil Sidang Isbat 1 Zulhijah 1444 H ini tidak memicu pertikaian di antara umat Islam yang berujung dengan saling menghujat dan menafikan satu dengan lainnya serta saling merasa benar.

(ori)