Langit7.id - Dakwah, Al-Quran, Berita Terkini dan Tafsir
Dapatkan Update berita LANGIT7.ID
melalui notifikasi browser Anda.
kalender Kamis, 15 Mei 2025
home masjid detail berita

Gus Baha: Islam Itu Sederhana, Perbuatan Mubah Bisa Dilakukan untuk Tinggalkan Maksiat

tim langit 7 Jum'at, 28 Juni 2024 - 08:00 WIB
Gus Baha: Islam Itu Sederhana, Perbuatan Mubah Bisa Dilakukan untuk Tinggalkan Maksiat
KH Ahmad Bahauddin Nursalim atau Gus Baha.
LANGIT7.ID-, Jakarta- - Pengasuh Pesantren Tahfidz Qur’an LP3IA, Rembang, Jawa Tengah KH Ahmad Bahauddin Nur Salim (Gus Baha) menyebut, Islam itu sederhana. Perbuatan yang mubah dan membahagiakan bisa dilakukan untuk meninggalkan maksiat.

“Pokoknya hidup bahagia tidak maksiat itu bagus. Nggak ada mubah yang kita lakukan kecuali saat itu kita meninggalkan haram,” tuturnya. Hal tersebut disampaikan pada puncak perayaan Haul Mbah Sambu di makam kompek masjid Jami’ Lasem Rembang Jawa Tengah, baru-baru ini.

Baca juga:5 Keutamaan Baca Surah Yasin, Dosa-Dosa Diampuni hingga Dimudahkan Urusan

Sebagai contoh, Gus Baha mengatakan bahwa keturunan Mbah Sambu hobi ngopi dan cangkrukan atau nongkrong. Namun, Gus Baha menekankan bahwa ngopi dan nongkrong itu pada waktu bersamaan mereka meninggalkan perkara-perkara haram.

“Jadi jangan dihitung cangkruk-nya, tapi banyak hal (haram dan maksiat) yang ditinggalkan,” terang Gus Baha.

Ia kemudian membuat anekdot dengan mengandaikan Raqib dan Atid sebagai ahli ushul fiqih, sehingga apabila seorang Muslim melakukan perkara yang mubah (dibolehkan) maka dihitung sedang meninggalkan maksiat.

Namun, kata Gus Baha, berbeda kalau Raqib dan Atid dalam mencatat amal-amal manusia menggunakan perspektif ahli thariqah. Sebab tentu amal ibadah manusia dilihat secara kaku atau kurang fleksibel.

“Doakan saja malaikat tersebut cara pandangnya pakai ushul fiqih,” jelasnya. ad Rais Syuriyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) itu mengatakan, Islam sangat menghargai sesuatu yang mubah karena pada waktu itu juga orang dapat meninggalkan maksiat.

“Nabi itu suka kalau ada orang bercanda dan bahagia. Karena dihitung bahwa itu keceriaan yang tidak perlu maksiat. Ini mahal betul, orang senang tanpa maksiat itu mahal,” papar Gus Baha.

Gus Baha menjelaskan lebih detail lagi aplikasi terkait tarkul ma’ashi atau meninggalkan maksiat dengan melakukan sesuatu yang mubah. “Orang Islam itu enak, dihina orang jadi pahala dan dipuji orang juga mendapat pahala. Saya itu yakin masuk surga. Dimarahi pasangan sabar jadi pahala, mesra dengan pasangan juga pahala. Dasarnya tarkul ma’ashi,” katanya.

(ori)
  • Bagikan Artikel Ini :
TOPIK TERKAIT
BERITA TERKAIT
jadwal-sholat
Jadwal Sholat
JAKARTA, Kamis 15 Mei 2025
Imsak
04:25
Shubuh
04:35
Dhuhur
11:53
Ashar
15:14
Maghrib
17:47
Isya
18:59
Lihat Selengkapnya
QS. Al-Isra':1 Langit 7 Cahaya Menuju Kebaikan
سُبْحٰنَ الَّذِيْٓ اَسْرٰى بِعَبْدِهٖ لَيْلًا مِّنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ اِلَى الْمَسْجِدِ الْاَقْصَا الَّذِيْ بٰرَكْنَا حَوْلَهٗ لِنُرِيَهٗ مِنْ اٰيٰتِنَاۗ اِنَّهٗ هُوَ السَّمِيْعُ الْبَصِيْرُ
Mahasuci (Allah), yang telah memperjalankan hamba-Nya (Muhammad) pada malam hari dari Masjidilharam ke Masjidil Aqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar, Maha Melihat.
QS. Al-Isra':1 Langit 7 Cahaya Menuju Kebaikan