Langit7.id - Dakwah, Al-Quran, Berita Terkini dan Tafsir
Dapatkan Update berita LANGIT7.ID
melalui notifikasi browser Anda.
kalender Ahad, 05 Mei 2024
home global news detail berita

Mahathir Mohamad, PM Malaysia Pertama yang Tak Berturut-turut Menjabat

ahmad zuhdi Jum'at, 10 September 2021 - 08:17 WIB
Mahathir Mohamad, PM Malaysia Pertama yang Tak Berturut-turut Menjabat
Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad berbicara dalam upacara penganugerahan gelar doktor kehormatan oleh Universitas Ankara Yildirim Beyazit di Ankara, Turki (25/7/2019. Foto: Ali Bal?k?/Anadolu
skyscraper (Desktop - langit7.id)
LANGIT7.ID, Jakarta - Teka-teki kondisi politik di Malaysia menarik dikaji dan diulas dari berbagai sisi, di antaranya ketika Mahathir Mohamad pada 2018 silam bersama partai-partai koalisinya berhasil mengalahkan mantan perdana menteri Najib Razak yang terjerat skandal korupsi 1 Malaysia Development Berhad (1MDB). Terjunnya Mahathir setelah 15 tahun absen dari dunia politik mengejutkan khalayak termasuk rivalitasnya Anwar Ibrahim.

Di era kepemimpinan Mahathir pada 16 Juli 1981, Anwar pernah menjadi wakil perdana menteri. Namun hubungan baik keduanya kandas di tengah jalan ketika Anwar dipecat pada tahun 1998, buntut dari pemecatan ini diduga menjadi akar konflik kepemimpinan dengan menguatnya peran oposisi. Beberapa dekade berjalan, hubungan keduanya berangsur membaik terutama ketika 2018 lalu, mereka berkoalisi untuk menurunkan PM Malaysia Najib Razak.

Baca Juga: Taliban Bentuk Kabinet Pemerintahan Baru Afghanistan

Berkat koalisi yang kuat, Najib Razak turun dari PM Malaysia dan Mahathir Mohamad terpilih menjadi PM Malaysia. Namun kabar mengejutkan datang pada Februari 2020, Mahathir mengumumkan pengunduran dirinya dari PM Malaysia. Kendati tidak dijelaskan secara lengkap alasan pengunduran dirinya, namun publik menilai ada ketidakharmonisan antara Mahathir dengan Anwar.

Karier Politik Mahathir

Lahir dan besar di Alor Setar, Kedah. Setelah lulus sekolah, Mahathir berprofesi sebagai dokter. Ia aktif di UMNO sebelum menjadi anggota parlemen pada tahun 1964. Ia menjabat selama satu periode, lalu kalah dalam pemilu selanjutnya.

Ia kemudian berselisih dengan Perdana Menteri Tunku Abdul Rahman dan dikeluarkan dari UMNO. Ketika Abdul Rahman mundur, Mahathir kembali masuk UMNO dan Parlemen dan diangkat menjadi menteri kabinet. Pada tahun 1976, ia diangkat menjadi Wakil Perdana Menteri.

Pada tahun 1981, ia dilantik sebagai Perdana Menteri setelah pendahulunya, Hussein Onn, mengundurkan diri. Pada masa pemerintahan Mahathir, Malaysia mengalami modernisasi dan pertumbuhan ekonomi pesat.

Baca Juga: MUI Dorong Perdamaian Abadi di Afghanistan

Pemerintahannya merintis serangkaian proyek infrastruktur besar. Mahathir adalah tokoh politik ternama, memenangi lima pemilu berturut-turut, dan mengalahkan para pesaingnya yang hendak memperebutkan kursi ketua partai UMNO.

Namun, pemerintahan Mahathir juga mengorbankan independensi pengadilan serta kekuasaan dan hak tradisional kerajaan Malaysia. Ia mengesahkan Undang-Undang Keamanan Dalam Negeri untuk menangkap aktivis, tokoh agama minoritas, dan lawan politik, termasuk Wakil Perdana Menteri yang ia pecat pada tahun 1998, Anwar Ibrahim.

Rekam jejak Mahathir dalam terhadap kepentingan dan kebijakan ekonomi Barat mempertegang hubungan luar negeri Malaysia dengan Amerika Serikat, Britania Raya, dan Australia. Sebagai Perdana Menteri, ia mendukung pembangunan dunia ketiga dan merupakan aktivis internasional ternama.

Baca Juga: Gus Dur, Penguasa yang Nomor Satukan Ulama di Atas Jabatan Dunia

Mahathir masih menjadi tokoh politik aktif setelah pensiun. Ia sering melontarkan kritik terhadap penggantinya, Abdullah Ahmad Badawi, yang mulai menjabat tahun 2006 dan Najib Razak tahun 2015.

Putranya, Mukhriz Mahathir, menjabat sebagai Menteri Besar Kedah sampai awal 2016. Pada 29 Februari 2016, Mahathir keluar dari UMNO karena partai tersebut tetap mendukung Perdana Menteri Najib Razak meski sudah terjerat skandal 1Malaysia Development Berhad.

Tanggal 9 September 2016, Jabatan Pendaftaran Pertubuhan menyetujui pendirian Partai Pribumi Bersatu Malaysia (PPBM) sebagai partai politik resmi di Malaysia; Mahathir diangkat sebagai ketua partai.

Pada tanggal 8 Januari 2018, Mahathir dinyatakan sebagai calon Perdana Menteri mewakili Pakatan Harapan pada pemilu 2018. Ia berencana mengampuni Anwar Ibrahim dan menyerahkan tampuk kekuasaan ke Anwar setelah dua tahun berkuasa.

Pada usia 92 tahun, ia menjadi Perdana Menteri Malaysia tertua yang masih hidup sekaligus kepala negara atau pemerintahan tertua di dunia. Ia adalah PM Malaysia pertama yang tidak berasal dari koalisi UMNO–Barisan Nasional. Ia juga merupakan PM Malaysia pertama yang menjabat tidak berturut-turut.

Baca Juga: Tiga Jurus Kunci Gus Dur dalam Bersikap dan Bernegara

Mahathir menjabat sebagai Perdana Menteri Malaysia ke-4 dan ke-7 setelah pemilihan umum 2018. Ia merupakan anggota Parlemen Malaysia mewakili Langkawi di Kedah.

Sebelumnya, ia menjabat sebagai Perdana Menteri pada tahun 1981 sampai 2003 dan menjadi Perdana Menteri dengan masa jabatan terlama. Karier politiknya merentang selama lebih dari 70 tahun sejak ia bergabung dengan United Malays National Organisation (UMNO) tahun 1946 dan mendirikan Partai Pribumi Bersatu Malaysia tahun 2016.

Baca Juga:

Wali Kota Bengkulu Ajak Warga Selesaikan Berbagai Persoalan Ummat di Masjid

Dua Desa Wisata di Badung Raih Penghargaan di Ajang Trisakti Tourism Award


(asf)
  • Bagikan Artikel Ini :
TOPIK TERKAIT
BERITA TERKAIT
jadwal-sholat
Jadwal Sholat
JAKARTA, Ahad 05 Mei 2024
Imsak
04:26
Shubuh
04:36
Dhuhur
11:53
Ashar
15:13
Maghrib
17:49
Isya
19:00
Lihat Selengkapnya
QS. Ali 'Imran:64 Langit 7 Cahaya Menuju Kebaikan
قُلْ يٰٓاَهْلَ الْكِتٰبِ تَعَالَوْا اِلٰى كَلِمَةٍ سَوَاۤءٍۢ بَيْنَنَا وَبَيْنَكُمْ اَلَّا نَعْبُدَ اِلَّا اللّٰهَ وَلَا نُشْرِكَ بِهٖ شَيْـًٔا وَّلَا يَتَّخِذَ بَعْضُنَا بَعْضًا اَرْبَابًا مِّنْ دُوْنِ اللّٰهِ ۗ فَاِنْ تَوَلَّوْا فَقُوْلُوا اشْهَدُوْا بِاَنَّا مُسْلِمُوْنَ
Katakanlah (Muhammad), “Wahai Ahli Kitab! Marilah (kita) menuju kepada satu kalimat (pegangan) yang sama antara kami dan kamu, bahwa kita tidak menyembah selain Allah dan kita tidak mempersekutukan-Nya dengan sesuatu pun, dan bahwa kita tidak menjadikan satu sama lain tuhan-tuhan selain Allah. Jika mereka berpaling maka katakanlah (kepada mereka), “Saksikanlah, bahwa kami adalah orang Muslim.”
QS. Ali 'Imran:64 Langit 7 Cahaya Menuju Kebaikan