LANGIT7.ID-, Jakarta - - Belakangan kandungan kimia
Bisphenol A (BPA) pada galon minuman menjadi perbincangan hangat. Informasi yang beredar menyebutkan kandungan tersebut berbahaya bagi
kesehatan.
Ahli kesehatan masyarakat Dokter Ngabila Salama, MKM menegaskan bahwa meminum air dari
galon kuat polikarbonat masih aman.
Sehingga, lanjutnya, publik tidak perlu khawatir karena meminum air dari galon tersebut tidak akan menimbulkan gangguan kesehatan.
Baca juga: Ketahui 3 Jenis Plastik yang Harus Dihindari dan Cara Menguranginya"Masih aman. Dan tidak akan menyebabkan
gangguan kesehatan apapun," kata Ngabila Salama dalam keterangannya, dikutip Senin (18/11/2024).
Ngabila menjelaskan, penggunaan senyawa BPA tidak hanya pada galon kuat polikarbonat saja.
Kandungan ini juga dipakai dalam makanan kalengan seperti ikan, daging hingga jagung beku dan susu evaporasi.
Selain itu, kata Ngabila, BPA juga ditemukan dalam produk nonmakanan, antara lain mainan, peralatan listrik, perangkat otomotif, peralatan makanan, perangkat medis, peralatan olahraga, dan
kemasan makanan.
"BPA aman, selama tidak bermigrasi ke manusia dalam jumlah tinggi melebihi ambang batas normal," lanjutnya.
Mengutip data
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), rerata kadar BPA pada anak di atas 3 tahun adalah 70 ng/kgBB/hari, sedangkan dewasa dua kali lipatnya.
Adapun kadar aman yakni 0,05 mg/kgBB/hari dengan rerata kadar yang ditemukan pada urine manusia 0,03 mg/kgBB/hari.
Baca juga: Cuaca Panas, Perhatikan Kebutuhan Air Minum untuk Hindari DehidrasiSementara ambang batas di Indonesia yang ditetapkan
BPOM yakni 0,06 mg/kg.
Ngabila menjelaskan bahwa 90 persen BPA yang masuk ke dalam tubuh akan dibuang melalui urine dan feses. Dia menambahkan, BPA baru akan bermigrasi dari kemasan ke makanan apabila dipanaskan mencapai suhu lebih dari 70 derajat Celcius.
Hal serupa juga ditegaskan Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) Hermawan Saputra.
Dia memastikan bahwa meminum air dari galon kuat polikarbonat atau guna ulang atau polikarbonat tidak akan menyebabkan gangguan kesehatan.
Hermawan menegaskan, galon-galon tersebut sudah memiliki standar SNI dan telah melewati serangkaian penelitian dan uji kecocokan pangan.
Karena itu, pakar kesehatan masyarakat Indonesia ini meminta publik tidak perlu khawatir untuk mengonsumsi air dalam galon.
Baca juga: 5 Minuman Sehat Pengganti Kopi dan Teh, Kaya akan Manfaat Kesehatan"Kalau semua produk terutama kemasan itu sudah terstandar SNI ya, tandanya dia juga level toleransinya terhadap cemaran itu tidak membahayakan dan itu tidak sampai menimbulkan gangguan kehamilan dan janin," kata Hermawan.
(est)