LANGIT7.ID-Jakarta; Membiasakan untuk.mengonsumsi makanan sehat sangatlah baik. Tetapi masalah bisa muncul kalau tekad itu berubah menjadi obsesi.
Menurut siaran Medical Daily, obsesi untuk mengonsumsi makanan sehat bisa memicu kondisi yang disebut orthorexia nervosa, gangguan makan akibat obsesi yang tidak sehat untuk mengonsumsi makanan sehat.
Orang dengan gangguan ini menjadi begitu sibuk dengan persepsi kesehatan makanan dan hal itu berdampak buruk pada kesehatan dan aktivitas sehari-hari mereka.
Baca juga: 5 Masalah Kesehatan yang Rentan Dialami Pria, Salah Satunya Penyakit JantungSebagai gambaran, mereka bisa menjadi terlalu khawatir dan menghindari makanan yang dianggap tidak sehat; terobsesi dengan makanan sehat, nutrisi, dan makan; serta tidak dapat menyimpang dari gaya makan atau pola makan tertentu tanpa merasa cemas.
Bagi mereka yang ingin menerapkan gaya hidup sehat, Dr. Nikolett Bogar mahasiswa PhD yang meneliti gangguan makan di Institute of Behavioral Sciences merekomendasikan perencanaan diet seimbang jangka panjang dengan tidak mengkategorikan makanan sebagai baik atau buruk.
"Berusahalah menjalani diet jangka panjang yang seimbang alih-alih diet 'ultra bersih" pada Januari. Sesekali menikmati cokelat atau makanan ringan saat liburan harus menjadi bagian dari diet Anda, tanpa rasa bersalah," ujarnya.
Ada pula orang yang terjebak dalam diet ekstrem yang menghilangkan karbohidrat, protein, dan vitamin esensial atas nama pola makan sehat.
Baca juga: Perut Jadi Buncit, Hindari Kebiasaan Sarapan IniPenerapan pendekatan ini membahayakan tubuh, karena kekurangan nutrisi dapat menyebabkan gejala seperti rambut rontok, kuku rapuh, terlambat menstruasi, dan kelelahan terus-menerus.
Kalau tidak diatasi, obsesi terhadap makanan sehat dapat meningkat menjadi masalah yang lebih serius, yang berpotensi menyebabkan gangguan makan klinis seperti anoreksia atau bulimia.(*)
(lam)