LANGIT7.ID-Jakarta; Kunjungan kehormatan delegasi pengusaha Korea Selatan (Korsel) ke Istana Merdeka, Jakarta, Senin, membawa angin segar bagi penguatan hubungan ekonomi Indonesia-Korsel. Presiden Prabowo Subianto menerima langsung 19 pimpinan perusahaan besar yang tergabung dalam Federasi Industri Korea (FKI) dalam pertemuan yang berlangsung di Ruang Rapat Besar Istana Merdeka mulai pukul 11.15 WIB.
Dalam pertemuan tersebut, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan bahwa para pengusaha Korsel tidak hanya mempertahankan komitmen investasi yang telah berjalan, tetapi juga berencana menambah investasi baru sebesar 1,7 miliar dolar Amerika Serikat (AS), atau sekitar Rp30 triliun.
"Jumlah investasi yang dilakukan oleh 19 perusahaan tersebut, antara lain ini totalnya adalah hampir 15,4 miliar dolar AS. Dan di samping itu, mereka akan ada rencana tambahan 1,7 miliar dolar AS," ujar Airlangga.
Sejumlah proyek dari korporasi besar disorot dalam pertemuan itu. Lotte Chemicals, misalnya, tengah bersiap untuk meresmikan pabrik petrokimia skala besar di Indonesia pada September atau Oktober mendatang. Menariknya, Presiden Prabowo telah memberikan persetujuan prinsip atas tawaran Lotte untuk melibatkan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Danantara sebagai mitra partisipasi dalam proyek tersebut.
Di sektor keuangan, KB Financial yang mengelola Bank Bukopin melaporkan perkembangan positif. Setelah empat tahun masa pemulihan, Bank Bukopin kini berhasil kembali mencatatkan keuntungan.
Industri otomotif dan baja juga mencatat kemajuan. Hyundai Motor dan POSCO, yang berkolaborasi dengan Krakatau Steel, menunjukkan kinerja investasi yang solid. Di sektor energi, Ecopro memperluas investasi mereka di Morowali dengan membangun fasilitas produksi katoda dan smelter nikel.
Selain itu, KCC Glass yang telah beroperasi di Batang kini bersiap melakukan ekspansi dan telah mengajukan permintaan penyesuaian harga gas bumi domestik untuk mendukung ekspansi tersebut. LX International, produsen amunisi Songshan, serta SK Plasma yang tengah membangun fasilitas plasma konvalesen di Cikarang, juga memperlihatkan keseriusan dalam memperluas investasinya di Indonesia.
Pemerintah Indonesia menyambut baik komitmen perluasan investasi dari perusahaan-perusahaan asal Korea Selatan tersebut. Airlangga menegaskan, kehadiran tambahan investasi ini menjadi bagian dari upaya memperkuat basis industri nasional sekaligus membuka lebih banyak lapangan kerja.
Dengan realisasi investasi yang telah mencapai 15,4 miliar dolar AS, ditambah rencana tambahan senilai 1,7 miliar dolar AS, hubungan ekonomi Indonesia dan Korea Selatan semakin kokoh di bawah pemerintahan Presiden Prabowo.
(lam)