Langit7.id - Dakwah, Al-Quran, Berita Terkini dan Tafsir
Dapatkan Update berita LANGIT7.ID
melalui notifikasi browser Anda.
kalender Rabu, 16 Juli 2025
home masjid detail berita

Larangan Rafats, Fusuk, dan Jidal saat Berhaji, Begini Penjelasannya

miftah yusufpati Sabtu, 31 Mei 2025 - 05:45 WIB
Larangan Rafats, Fusuk, dan Jidal saat Berhaji, Begini Penjelasannya
Rafats adalah segala hal terkait hubungan suami istri, baik ucapan maupun perbuatan, apalagi jika ada wanita. Ilustrasi: Ist
LANGIT7.ID-Abdulmalik al-Qosim dalam kitab "Risalat 'iilaa 'ahl earfat wamuzdalifat waminaa" mengingatkan bahwa Allah Azza wa Jalla telah mengharamkan kezaliman atas diri-Nya dan menjadikannya haram di antara manusia. Jangan menyakiti sesama Muslim, baik dengan lisan maupun perbuatan. Hindari sikap sombong, merasa lebih tahu, atau menyakiti jemaah lain. Jauhi pula perbuatan tidak senonoh dan kefasikan saat berhaji.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman: "(Musim) haji adalah beberapa bulan yang dimaklumi. Barangsiapa yang menetapkan niatnya dalam bulan itu untuk mengerjakan haji, maka tidak boleh rafats (berbuat tidak senonoh), berbuat fasik, dan berbantah-bantahan selama haji.” (QS Al-Baqarah: 197)

Ibnu Sa’di rahimahullah menjelaskan bahwa rafats adalah segala hal terkait hubungan suami istri, baik ucapan maupun perbuatan, apalagi jika ada wanita. Fusuk mencakup semua bentuk maksiat dan larangan ihram. Jidal adalah perdebatan, kecurigaan, dan permusuhan, yang mengakibatkan kerusakan dan pertikaian.

Baca juga: Dapat Kejutan Berangkat Haji dari Suami, Ryana Dea: Masih Kaya Mimpi Diundang Jadi Tamu Allah

Inti dari haji adalah merendahkan diri di hadapan Allah dan mendekat kepada-Nya melalui ibadah. Haji adalah perjalanan spiritual untuk meninggalkan keburukan, dan jika ini terwujud, akan menghasilkan haji mabrur yang tidak ada balasannya selain surga. Walaupun larangan-larangan tersebut berlaku kapan saja, namun saat haji larangan itu lebih ditekankan.

Al-Qosim mengingatkan di hari-hari penuh berkah ini, sadarlah bahwa waktu sangat terbatas dan cepat berlalu. Carilah sahabat yang baik dan teman terbaik, mereka yang menjaga salat, rajin ibadah sunnah, dan gemar membaca Al-Qur’an. Jadikan mereka penolong dan pendamping dalam perjalanan taat dan ibadah. "Teman yang baik akan membantu menguatkan langkahmu menuju ridha Allah," lanjutnya.

Selanjutnya al-Qosim juga mengatakan agar jemaah haji memperbanyak doa,

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

الدُّعَاءُ هُوَ الْعِبَادَةُ
“Doa adalah ibadah.” (HR. Abu Dawud)

"Jagalah kebiasaan berdoa dan perbanyaklah melakukannya dengan hati yang hadir dan penuh harap, karena Allah Mahapemurah lagi Mahamulia," katanya.

Baca juga: Jemaah Furoda Diusir dari Makkah, DPR Sorot Modus Selundupan dan Dorong Revisi UU Haji

Waktu yang utama, dalam keadaan berhaji dan sebagai musafir semua adalah sebab terkabulnya doa. Manfaatkanlah kesempatan ini dengan memperbanyak doa untuk dirimu, orang tua, keturunan, dan memohon agar amal ibadahmu diterima. Sertakan pula umat Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam doamu, agar Allah memperbaiki keadaan mereka dan membimbing mereka ke jalan yang lurus.

Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah menasihati Ali bin Abi Thalib Radhiyallahu ‘anhu:

“Wahai Ali, sesungguhnya engkau memiliki harta karun di surga. Jangan ikuti pandangan (terlarang) dengan pandangan berikutnya, karena pandangan pertama untukmu (dimaafkan), tetapi tidak yang selanjutnya.” (HR. Ahmad)

Ibnu Sirin berkata: “Aku melihat wanita yang tidak halal bagiku dalam mimpi, maka aku pun memalingkan wajahku darinya…”

Wahai engkau yang tengah berada di tanah suci, sadarlah akan besarnya dosa dan pendeknya perjalanan hidup. Ingatlah hari saat catatan amal dibagikan, hari yang membuat anak kecil menjadi beruban.

Baca juga: Jamaah Haji Asal Libya Akhirnya Tiba di Arab Saudi Usai Dua Kali Ditinggal Pesawat

(mif)
  • Bagikan Artikel Ini :
TOPIK TERKAIT
BERITA TERKAIT
jadwal-sholat
Jadwal Sholat
JAKARTA, Rabu 16 Juli 2025
Imsak
04:35
Shubuh
04:45
Dhuhur
12:02
Ashar
15:24
Maghrib
17:56
Isya
19:09
Lihat Selengkapnya
QS. Al-Isra':1 Langit 7 Cahaya Menuju Kebaikan
سُبْحٰنَ الَّذِيْٓ اَسْرٰى بِعَبْدِهٖ لَيْلًا مِّنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ اِلَى الْمَسْجِدِ الْاَقْصَا الَّذِيْ بٰرَكْنَا حَوْلَهٗ لِنُرِيَهٗ مِنْ اٰيٰتِنَاۗ اِنَّهٗ هُوَ السَّمِيْعُ الْبَصِيْرُ
Mahasuci (Allah), yang telah memperjalankan hamba-Nya (Muhammad) pada malam hari dari Masjidilharam ke Masjidil Aqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar, Maha Melihat.
QS. Al-Isra':1 Langit 7 Cahaya Menuju Kebaikan