LANGIT7.ID-Dunia Islam dikaruniai sumber alam yang luar biasa. Dari kesuburan tanah untuk pertanian perkebunan dan kehutanan, kekayaan laut, dan kekayaan mineral dan fosil bawah tanah membentang dari Indonesia sampai Timur Tengah dan Afrika ke utara sampai Asia Tengah.
Karunia ini tidak sejalan dengan kesejahteraan rakyat dunia Islam yang umumnya mengalami tingkat kemiskinan yang tinggi.
Perkembangan teknologi sektoral yang berkembang di dunia Islam meloncat dari sektor primer pertanian, perkebunan, pertambangan, ke sektor tersier perdagangan keuangan akomodasi kesehatan dan pendidikan. Fasilitas perdagangan dan perhotelan dunia Islam tidak kalah bahkan lebih mewah daripada dunia lain.
Pada sektor kedua, industri pengolahan yang umumnya padat teknologi dunia Islam ketinggalan.
Baca juga: Kolom Ekonomi Syariah: Koperasi BatubaraPendidikan yang berkembang tidak berhasil atau belum berhasil mendorong penerapan teknologi dan industri. Pendidikan tinggi dan riset serta badan riset sudah ada, namun belum terwujud pada teknologi pada bidang sektor ke dua terutama bidang bidang manufaktur.
Dewan pengembangan teknologi diperlukan bertugas untuk mendinamisir industri pengolahan. Strategi lama asembling perlu digali kembali, langsung meloncat pada perkembangan akhir, misalnya motor dan mobil listrik.
Dari asembling yang merupakan produk akhir berjalan mundur, dimulai mendesign motor dan mobil sendiri, membuat konten konten lokal yang bisa disumbangkan.
Baca juga: Kolom Ekonomi Syariah: Kejujuran dan KemajuanProses dilakukan dengan mengekploitasi pasar kita sendiri dan dunia Islam pada umumnya. Proses alih teknologi berjalan regular atau natural dibimbing oleh harga pasar dan efisiensi. Bagian bagian lokal disumbangkan jika harga lebih rendah atau sama.
Proses itu paling tidak menyumbang pada tenaga kerja.
Kolaborasi dengan merek merek China tentulah yang paling memungkinkan karena produk China paling murah di pasar.
Baca juga: Kolom Ekonomi Syariah: Masalah Lapangan KerjaMenjadikan China saudara tua dalam pengembangan teknologi pada industri manufaktur harus segera dimulai sebagaimana China juga diinvestasi oleh Barat, Jepang, dan Korea, sambil belajar teknologi dan kemudian menjadi mandiri.
Perkembangan teknologi perangkat lunak dan mobil listrik Vietnam juga luar biasa. Kerja sama dengan Vietnam merupakan salah satu alternatif penting, di mana Vietnam adalah negara ASEAN yang lebih leluasa dalam kerja sama dan memudahkan visa.
Bila kita mengangkat China sebagai saudara tua maka Vietnam adalah saudara sesusuan. Tetapi harus dengan hati hati karena kebijakan demografi mereka yang mungkin akan konflik dengan kepentingan lapangan pekerjaan rakyat kita.(Ketua Diktilitbang PP Muhammadiyah)
(lam)