Langit7.id - Dakwah, Al-Quran, Berita Terkini dan Tafsir
Dapatkan Update berita LANGIT7.ID
melalui notifikasi browser Anda.
kalender Selasa, 14 Januari 2025
home lifestyle muslim detail berita

Anak Laki-Laki Sebaiknya Dikhitan Sejak Bayi, Ini Penjelasannya

muhammad rifai akif Senin, 22 November 2021 - 17:21 WIB
Anak Laki-Laki Sebaiknya Dikhitan Sejak Bayi, Ini Penjelasannya
Ilustrasi wanita muslimah tengah menggendong si buah hati. Foto: Langit7.id/iStock
LANGIT7, Jakarta - Dokter spesialis bedah umum dari Universitas Hasanuddin Asrul Muhadi menyarankan anak laki-laki sebaiknya sudah menjalani sirkumsisi atau khitan saat bayi.

Menurut Asrul, saran tersebut bisa tergantung pada sejumlah hal, misalnya apabila berpegang pada agama Islam, biasanya usia menjelang akil balig atau cukup umur yakni usia 7 tahun.

Baca Juga: Bahagiakan Anak-Anak di Kota Palu, Bakrie Amanah Gelar Khitanan Ceria

"Indikasi khitan sekarang tidak harus menunggu anak berusia 7 tahun. Paling baik sejak lahir," kata Asrul dalam webinar dengan topik khitan Aman Dengan Metode Modern, Senin (22/11/2021).

"Tetapi dalam beberapa literatur, bisa sejak lahir. Ini lebih bagus," ungkapnya.

Hal senada juga diungkapkan Founder Rumah Sunat Dokter Mahdian, Dokter Mahdian Nur Nasution mengatakan, khitan saat bayi memungkinkan luka lebih cepat pulih dan tak menimbulkan trauma pada anak. Khususnya, kata dia, terhadap jarum suntik pada metode bius yang menggunakan benda yang banyak ditakuti orang tersebut.

"Selain lebih cepat sembuh juga karena kalau dilakukan pada usia sekolah misal SD, anak sudah ingat sehingga akan menyebabkan fobia," tuturnya.

Baca Juga: Bakrie Amanah Selenggarakan Khitanan di Lima Provinsi

Mahdian berpendapat, pada masa pandemi Covid-19 saat ini sebagian orang yang ketakutan sekali saat divaksin umumnya karena fobia jarum suntik akibat pembiusan menggunakan jarum dalam proses khitan. "Biasanya saat kecil pernah disuntik takut. Jadi ada dampak psikologis yang kita hindari, ada solusi yakni khitan tanpa jarum suntik," ujarnya.

Sirkumsisi atau khitan tindakan pembuangan dari sebagian atau seluruh kulup penis dengan tujuan tertentu antara lain agama, budaya dan faktor kesehatan. Salah satu indikasi medis tindakan ini yakni fimosis atau ujung kulum menutup dan kondisi ini masuk kategori darurat untuk segera dilakukan pelebaran preposium lalu dilakukan sirkumsisi.

Indikasi lainnya, yakni kelainan kongenital yang rentan terhadap terjadinya infeksi saluran kencing (ISK), radang pada glans penis dan ISK disertai demam. Para dokter sepakat khitan memiliki manfaat bagi anak antara lain lebih kecil terkena infeksi saluran kemih (ISK).

Baca Juga: Jadi Benda Wajib, Berikut 7 Rekomendasi Tas Selempang untuk Pria

Anak tidak dikhitan bisa mempunyai risiko terkena ISK lebih besar 3-10 kali dibandingkan mereka yang dikhitan pada tahun pertama kehidupan. Selain itu, risiko kanker penis meningkat pada pria yang tidak disirkumsisi. Terlebih, ditambah hygiene yang buruk dan kejadian balanopostitis atau peradangan pada glans penis lebih tinggi pada pria yang tidak disirkumsisi yakni 3-10 persen.

Manfaat lainnya khitan yaitu risiko tertular HIV berkurang hingga 70 persen pada pria yang disirkumsisi dan khitan menurunkan risiko terjadinya penyakit yang ditularkan secara seksual. Saat ini terdapat sejumlah metode khitan yang digunakan seperti konvensional, laser, stapler dan klem dengan kelebihan dan kekurangannya. (Sumber: Antaranews)

Baca Juga:

Istri atau Ibu, Mana yang Harus Didahulukan Seorang Laki-laki?

Sistem Hidroponik, Solusi Pertanian di Lahan Sempit


(asf)
  • Bagikan Artikel Ini :
TOPIK TERKAIT
BERITA TERKAIT
jadwal-sholat
Jadwal Sholat
JAKARTA, Selasa 14 Januari 2025
Imsak
04:17
Shubuh
04:27
Dhuhur
12:05
Ashar
15:29
Maghrib
18:18
Isya
19:32
Lihat Selengkapnya
QS. Ali 'Imran:64 Langit 7 Cahaya Menuju Kebaikan
قُلْ يٰٓاَهْلَ الْكِتٰبِ تَعَالَوْا اِلٰى كَلِمَةٍ سَوَاۤءٍۢ بَيْنَنَا وَبَيْنَكُمْ اَلَّا نَعْبُدَ اِلَّا اللّٰهَ وَلَا نُشْرِكَ بِهٖ شَيْـًٔا وَّلَا يَتَّخِذَ بَعْضُنَا بَعْضًا اَرْبَابًا مِّنْ دُوْنِ اللّٰهِ ۗ فَاِنْ تَوَلَّوْا فَقُوْلُوا اشْهَدُوْا بِاَنَّا مُسْلِمُوْنَ
Katakanlah (Muhammad), “Wahai Ahli Kitab! Marilah (kita) menuju kepada satu kalimat (pegangan) yang sama antara kami dan kamu, bahwa kita tidak menyembah selain Allah dan kita tidak mempersekutukan-Nya dengan sesuatu pun, dan bahwa kita tidak menjadikan satu sama lain tuhan-tuhan selain Allah. Jika mereka berpaling maka katakanlah (kepada mereka), “Saksikanlah, bahwa kami adalah orang Muslim.”
QS. Ali 'Imran:64 Langit 7 Cahaya Menuju Kebaikan