Selama berpuasa, umat Muslim diwajibkan menahan diri dari makan dan minum dari fajar hingga terbenam matahari. Namun, adakalanya terdapat hal-hal yang tidak bisa dihindari saat proses menyiapkan santap berbuka, seperti memasak dan mencicipi makanan.
Puasa merupakan salah satu ibadah yang harus dilaksanakan oleh umat Islam pada bulan Ramadan. Selama menjalankan puasa, terdapat beberapa hal yang harus dihindari agar puasa tetap sah.
Bagaimana syarat perjalanan sehingga seseorang bisa disebut musafir. Apakah safar diukur berdasarkan jarak, waktu tempuh, atau kesulitan dalam perjalanan?.
Pemudik akan mendapatkan keringanan ibadah saat melakukan perjalanan pulang ke kampung halaman. Keringan ini didapatkan karena pemudik sama dengan musafir.
Karena itu, di bulan puasa banyak orang berhati-hati dalam bertindak karena mereka tidak ingin ibadah puasanya sia-sia. Namun, bagaimana jika tidak sengaja dilakukan, akankah membatalkan puasa?
Ada sejumlah kebiasaan yang harus dihindari selama berpuasa. Sebab hal-hal tersebut dinilai dapat merusak kualitas shaum seorang muslim di bulan Ramadhan.
Penceramah Buya Yahya menilai memasukkan benda ke dalam lima lubang tubuh dapat membatalkan puasa. Kelima lubang tersebut di antaranya hidung dan telinga.
Manusia tentu pernah berbuat dosa, salah satunya membatalkan puasa saat masih remaja. Hal ini terjadi karena pergaulan buruk atau memang belum mengenal agama.
Niat merupakan salah satu rukun puasa yang tidak bisa ditinggalkan. Sahur dilakukan sebelum fajar hukumnya sunnah. Bagaimana jika seorang muslim lupa berniat?
Hukum mencicipi makanan saat berpuasa tidak membatalkan ibadah shaum. Namun hanya sebatas sampai ujung lidah untuk mengetahui rasanya, kemudian dikeluarkan.