KH Zae Nandang menambahkan, setiap muslim perlu menjaga kefokusan agar tetap khusyuk. Dalam salat memang terkadang sering kali memikirkan hal lain, namun kita harus dapat mengendalikan pikiran tersebut agar kembali khusyuk.
Menurut pendakwah Ustaz Robi Pernama, seorang santri harus menghormati seorang ulama yang notabanenya juga seorang guru bagi para santri ataupun umat Islam yang belajar mengenai agama.
Kiai Jeje berharap agar kedepannya para santri mampu jadi santri yang visioner, terus berkembang, dan mampu menyelesaikan segala tantangan yang dihadapi dalam permasalahan umat di era globalisasi seperti sekarang ini.
Mahasiswi Unisba semester lima ini berhasil mendapatkan IP sebesar 3.80 pada semester empat. Prestasi yang dia dapatkan tentunya memiliki pengaruh dari pola asuh di PPI 69 Kramat Asem.
Para santri turut diajarkan bagaimana cara berdebat yang baik sesuai dengan kultur di Persis. Menurut dia, debat merupakan suatu hal yang paling seru kala masih menimba ilmu di pesantren tersebut.
Dalam manifestasinya, Persis melakukan purifikasi terhadap ritus yang melenceng dari nilai fundamental Islam. Harakah Tajdid Persis juga memiliki sisi politisnya, dilihat dari banyak kader yang ikut terlibat dalam RUU KUHP.
Rangkaian acara pelantikan diawali dengan tilawah Quran yang dilantunkan oleh Ustaz Maftuh Supriyadi. Selain para tasykil masa jihad 2022-2027, turut hadir mantan Ketum Persis periode 2015-2022, KH Aceng Zakaria.
Menurut Ustaz Teten, seseorang yang bersikap ghuluw dapat disebabkan karena beberapa hal. Di antaranya dikarenakan kekurangan ilmu dan tidak memahami hakikat agama serta rasa fanatisme yang berlebihan dalam beragama.
Ustaz Jeje mengatakan, dirinya ingin membangun kepemimpinan berfondasi pelayanan umat bukan ingin dilayani umat, sebagaimana yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW.
Untuk membersihkan harta, lanjut Ustaz Jeje, umat Islam wajib menginfakkan atau berzakat dari sebagian hartanya. Supaya kencendrungan negatif dari harta yang diperoleh dapat hilang sehingga mendatangkan sebuah keberkahan.