Upaya keras untuk mengurangi polusi udara di Jabodetabek terus dilakukan. Salah satunya dengan menabur 800 kilogram (kg) garam dengan Teknologi Modifikasi Cuaca
Polusi udara Jakarta meningkat dan menjadi perbincangan hangat sekaligus mengkhawatirkan belakangan ini. Polusi tersebut menandakan rusaknya lingkungan.
Paparan polusi udara memang tidak bisa dihindari, namun ada sejumlah cara untuk mengantisipasi udara tidak sehat dan meningkatkan kualitas udara di sekitar rumah.
Jakarta meraih peringkat 3 besar sebagai kota paling berpolusi di dunia. Catatan ini diberikan Lembaga data kualitas udara IQ Air melihat indeks kualitas udara.
Pemadaman ini sesuai dengan Instruksi Gubernur (Ingub) No.14 Tahun 2021, tentang Pelaksanaan Pemadaman Lampu dalam Rangka Aksi Hemat Energi dan Pengurangan Emisi Karbon.
Kuswanto juga mengajak warga Jakarta untuk beralih menggunakan kendaraan umum atau transportasi massal. Hal itu sebagai upaya mengurangi polusi udara dari kendaraan pribadi.
Udara di DKI Jakarta mengandung konsentrasi PM 2.5, atau 12,5 kali lebih tinggi dari nilai pedoman kualitas udara tahunan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Indonesia dilaporkan memiliki konsentrasi PM2,5 tertinggi yakni 34,3 mikrogram per m3. Polusi partikel halus PM2,5, umumnya diterima sebagai polutan paling berbahaya.