Ketua Pusat Pengkajian Islam Universitas Nasional, Dr. Fachruddin M. Mangunjaya, mengungkapkan, ilmuwan muslim dari seluruh dunia sebenarnya memiliki perhatian besar terhadap isu krisis iklim.
Ketua Dewan Pimpinan Yayasan Keanekaragaman Hayati (Kehati), Ismid Hadad, menilai pondok pesantren memiliki peran besar untuk melestarikan lingkungan. Selain memiliki pengaruh di tengah masyarakat, banyak pesantren yang memiliki program Ekopesantren.
Menurut Ketua Pusat Pengkajian Islam Universitas Nasional, Dr. Fachruddin M. Mangunjaya, di era modern ini, bumi yang diciptakan Allah mengalami degradasi atau kerusakan yang sangat massif. Umat Islam harus serius menyelamatkan lingkungan.
Chairman of Center for Islamic Studies Universitas Nasional, Dr. Fachruddin Mangunjaya, mengatakan, Islam sudah memberikan panduan lengkap tentang upaya penanggulangan perubahan iklim.
Melalui program tersebut, pesantren diharapkan bisa mencetak santri yang tak hanya paham teks agama, tapi juga mengamalkan di kehidupan sehari-hari dalam bentuk sadar lingkungan.
Wakil Ketua Umum PP Persis, Dr KH Jeje Zaenuddin, mengungkapkan, seorang muslim wajib menjaga lingkungan. Itu menjadi satu implementasi dari dua dimensi konsep berislam.
Sejumlah kolaborator Kongres Umat Islam untuk Indonesia Lestari membacakan dan menyerahkan 7 butir risalah sebagai panduan dalam mencari solusi perubahan iklim kepada Wakil Presiden KH Maruf Amin di Masjid Istiqlal pada 29 Juli 2022. Wapres meminta persatuan umat dalam mengatasi perubahan iklim.
Kongres Umat Islam untuk Indonesia Lestari menghasilkan tujuh risalah untuk menyikapi perubahan iklim. Kongres tersebut diinisiasi sejumlah lembaga dan organisasi islam di Masjid Istiqlal pada 28-29 Juli 2022.
Imam Besar Masjid Istiqlal, Prof. Dr. KH Nasaruddin Umar, mengungkapkan, Istiqlal menjadi masjid pertama di dunia sebagai rumah ibadah dengan bangunan ramah lingkungan atau green building. Itu dibuktikan dengan adanya penghargaan Excellence in Design for Greater Efficiencies (EDGE).
International Union for Conservation of Nature mengungkapkan bahwa satwa liar endemik di Indonesia yakni komodo, mengalami perubahan status dari rentan menjadi terancam punah.
Dalam pemeliharan ternak bakalan untuk kurban, peternak melakukan manajemen pemberian pakan yaitu mengatur waktu makan sapi sebanyak tiga kali dalam sehari.
Pesantren Ath-Thariq memang didirikan dengan konsep ekologi, selain belajar mengaji para santri diajarkan menjaga kelestarian alam dengan bertani dan berkebun.