Dalam Al-Quran, pakaian bukan sekadar pelindung tubuh. Ia berubah menjadi penanda identitas, pembeda sosial, dan cermin kepribadian umatbaik jasmani maupun rohani.
Di balik fungsi fisiknya, pakaian menyimpan pesan psikologis dan spiritual. Dalam tradisi Islam, ia menjelma jadi penanda martabat, identitas, sekaligus cermin ketakwaan batin.
Dari ayat-ayat suci, pakaian memikul lebih dari sekadar fungsi menutup tubuh. Ia menjadi penanda zaman, penegas identitas, pagar moral, hingga simbol estetika yang diperdebatkan ulama lintas abad.
Perintah yang sederhana, kata Quraish,tetapi hingga hari ini, tafsirnya masih jadi medan silang pendapat ulama, menjadi bagian dari diskursus panjang tentang tubuh dan identitas perempuan Muslim.
Minimal empat fungsi utama pakaian menurut Al-Quran: menutup aurat, sebagai perhiasan, pelindung dari bahaya, dan penanda identitas. Sebuah spektrum fungsi yang tidak berhenti di batas jahitan kain.
Di dalam Al-Quran, pakaian tidak sekadar lembar kain penutup tubuh. Ia adalah isyarat tentang kodrat, godaan, dan jalan kembali kepada fitrah. Berikut ini penjelasannya.
Pakaian merupakan salah satu kebutuhan pokok bagi manusia untuk menutupi auratnya. Allah SWT dalam Alquran telah menjelaskan berbagai fungsi dari pakaian.
Tubuh manusia tentu membutuhkan istirahat setelah beraktivitas seharian. Agar tidur berkualitas dan mendapatkan pahala, maka hendaknya mengikuti adab-adab yang diajarkan Rasulullah SAW.
Salah satu syarat sahnya shalat adalah menutup aurat. Namun ketika shalat atau pergi ke masjid, apakah cukup bagi seorang muslim dan muslimah hanya menutup auratnya saja?
Thawb sendiri adalah jubah yang panjangnya sampai mata kaki, biasanya berlengan panjang. Meskipun putih adalah warna yang mungkin paling sering dilihat, namun ada juga thwab dengan warna yang lebih gelap.
Baju koko biasa digunakan untuk melaksanakan salat. Namun seiring berjalannya waktu tren fesyen pun berkembang, seperti adanya desain baju koko modis yang cocok untuk dipakai bepergian.