Banyak hikmah atau pelajaran (ibrah) yang dapat kita petik dari berbagai tendensi Islamofobia atau ketakutan yang tak berdasar kepada agama ini. Kalaulah sekiranya ragam peristiwa itu tak punya tujuan, tentu Allah tidak akan membiarkannya.
Perdana Menteri Kanada, Justin Trudeau menegaskan Islamofobia tidak mendapat tempat di Kanada. Hal tersebut disampaikan Trudeau saat menghadiri Hari Peringatan Nasional Serangan Masjid Kota Quebec dan Aksi Melawan Islamofobia, Ahad (29/1/2023) lalu.
Pada September 2019, perusakan tanda selamat datang baru di Islamic Center of Grand Junction, Colorado, mendorong masyarakat untuk menunjukkan dukungan dan memulai penggalangan dana untuk memperbaiki tanda yang rusak.
Politikus sayap kanan Denmark, Rasmus Paludan, tengah mendapat kecaman dari komunitas muslim seluruh dunia. Pasalnya, dia melakukan aksi membakar Al-Quran di depan Kedutaan Besar Turki di Stockholm, Swedia, pada Sabtu (21/1/2023). Dia punya banyak rekam jejak buruk.
Islamofobia semakin marak di Eropa dalam beberapa waktu terakhir. Politikus sayap kanan di Swedia dan Belanda melakukan aksi biadab membakar dan merobek Al-Qur'an di depan publik.
Pengamat Hubungan Internasional Universitas Al-Azhar Indonesia, Pizaro Gozali Idrus, menjelaskan, sekularisme menjadi penyebab Islamofobia tumbuh subur di Barat dan tidak bisa dihilangkan sampai saat ini.
Menurut Sudartono, Paludan dan kelompok ekstremnya secara sengaja terus menebar xenophobia, rasialis, sekaligus islamofobia. Mereka telah melakukan pelanggaran berat terhadap prinsip keharusan menghormati dan menjunjung tinggi hak-hak beragama.