Kisah ini penuh makna. Selain lucu dan menghibur, kisah Abu Nawas mengajarkan bahwa dalam hidup, akal, iman, dan keberanian untuk bersikap tenang dalam tekanan adalah kunci untuk keluar dari berbagai masalah.
Kritik halus ditujukan kepada para menteri seperti Farhan yang tidak tahu-menahu soal perkampungan berbahaya itu. Mereka lalai dan tidak menjalankan tugasnya mengawasi seluruh wilayah kerajaan.
Kisah ini mengandung sindiran halus terhadap pemimpin yang memiliki ambisi tidak realistis demi pencitraan atau gengsi, seperti membangun istana di awang-awang.
Setelah berhasil membongkar pencuri, Abu Nawas tidak mengambil semua harta untuk diri sendiri. Ia membaginya dengan adil kepada keluarga pencuri, orang miskin, dan sebagian untuk dirinya.
Ia memilih cara cerdas dan lucu untuk membuat mereka menyesali perbuatannya, sekaligus mendapatkan kembali uang yang lebih besar. Ini adalah bentuk pembalasan yang mendidik, bukan merusak.
Kisah ini mengajarkan pentingnya berpikir jernih dan logis saat menghadapi kebingungan atau keraguan. Abu Nawas menunjukkan bahwa dengan pendekatan akal yang tepat, masalah yang tampak rumit pun bisa diselesaikan.
Tak semua penyakit bisa disembuhkan dengan ramuan. Kadang yang dibutuhkan adalah perasaan yang dipahami. Abu Nawas mengajarkan bahwa menyelesaikan masalah tidak selalu membutuhkan alatyang utama adalah akal dan empati.
Abu Nawas mengajarkan bahwa menyampaikan prinsip kebenaran harus dilakukan dengan cara yang tidak memperkeruh suasana, bahkan bisa memperbaiki hubungan antar manusia.
Tanpa menyinggung atau membantah secara langsung, Abu Nawas mengarahkan sang raja pada pemahaman yang benar melalui humor. Ia tidak mempermalukan, tetapi menyadarkan dengan cara yang menyenangkan.
Rakyat lebih mencintai Abu Nawas ketimbang rajanya sendiri. Ini menggambarkan bahwa kejujuran, kecerdasan, dan kebaikan hati lebih dihargai oleh masyarakat ketimbang kekuasaan semata.
Abu Nawas tidak melawan kekuasaan dengan kekerasan, melainkan dengan kecerdasan. Ia menyampaikan kritik tajam terhadap ketidakadilandalam hal ini praktik perbudakandengan cara yang jenaka namun mengena.