LANGIT7.ID, Jakarta - Hari tanpa bayangan kembali terjadi di seluruh wilayah Tanah Air. Fenomena ini disebabkan karena posisi Matahari akan berada di atas Indonesia ketika tengah hari, tepatnya pada 21 Februari - 5 April 2022.
Peneliti Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) Andi Pangerang menjelaskan Indonesia terbentang dari 6 derajat Lintang Utara hingga 11 derajat Lintang Selatan dibelah oleh garis khatulistiwa. Hal itulah yang menyebabkan adanya fenomena tanpa bayangan.
Baca juga: Mulai Hari Ini, Fenomena Tanpa Bayangan di Indonesia"Karena nilai deklinasi Matahari sama dengan lintang geografis wilayah Indonesia, Matahari akan tepat berada di atas kepala kita saat tengah hari. Ketika Matahari berada di atas Indonesia, tidak ada bayangan yang terbentuk oleh benda tegak tidak berongga saat tengah hari," ujar And dikutip dari situs resmi Edusainsa BRIN, Senin (21/2/2022).
Berikut tanggal-tanggal fenomena hari tanpa bayangan yang akan terjadi di Indonesia:- Sumatera (7 Maret sampai 5 April 2022, kisaran waktu pukul 12.10 WIB hingga 12.41 WIB)
- Jawa dan Madura (27 Februari sampai 6 Maret 2022, kisaran waktu pukul 11.35 WIB hingga 12.06 WIB)
- Kalimantan (12 Maret sampai 31 Maret 2022, kisaran waktu 12.31 WITA hingga 12.15 WITA)
- Bali dan Nusa Tenggara (21 Februari sampai 28 Februari 2022, kisaran waktu mulai 12.01 WITA hingga 12.32 WITA)
- Sulawesi (Selayar/Benteng) (5 Maret sampai 4 April 2022, kisaran waktu 12.09 WITA hingga 11.36 WITA)
- Maluku dan Papua (27 Februari sampai 22 Maret 2022, kisaran waktu 11.51 WIT 12.37 WIT)
Baca juga: Memprediksi Pandemi Covid-19 Berakhir dengan Pendekatan FisikaCara Mengamati Hari Tanpa Bayangan:1. Siapkan benda tegak, seperti tongkat, spidol, botol minum, dan lain sebagainya
2. Letakkan di atas permukaan rata
3. Amati bayangan di waktu yang sudah ditentukan
4. Apabila cuaca berawan, fenomena ini bisa dilihat paling cepat lima menit sebelum atau paling lambat lima menit setelah waktu yang ditentukan
Baca juga:
Ramai Fenomena Boneka Arwah, Ini Penjelasan Buya Yahya
Senandung Syahdu Pasir Bernyanyi di Bukit Mingsha China(asf)