Langit7.id - Dakwah, Al-Quran, Berita Terkini dan Tafsir
Dapatkan Update berita LANGIT7.ID
melalui notifikasi browser Anda.
kalender Ahad, 05 Oktober 2025
home lifestyle muslim detail berita

Melacak Tren Positif Ta'aruf di Indonesia, Antitesis dari Pacaran

Muhajirin Kamis, 26 Mei 2022 - 01:00 WIB
Melacak Tren Positif Ta'aruf di Indonesia, Antitesis dari Pacaran
Salah satu adegan di film Ayat-ayat Cinta (2008) yang menampilkan proses taaruf (foto: MD Entertainment)
LANGIT7.ID, Jakarta - Ta'aruf kini banyak ditempuh oleh muda-mudi muslim yang ingin menikah. Alih-alih pacaran bertahun-tahun, mereka memilih melakukan perkenalan serius untuk melanjutkan hubungan ke jenjang pernikahan.

Founder Ngaji Jodoh, Ustadz Oki Aryono, menjelaskan, ta'aruf memiliki makna yang sangat luas. Secara bahasa bermakna berkenalan. Bisa untuk berkenalan secara umum, misal dalam lingkungan kerja, mitra bisnis, dan kasus-kasus lain di tengah masyarakat.

Namun, kata ta'aruf mengalami penyempitan makna jika ditinjau dalam defenisi Islam. Ta'aruf artinya aktivitas berkenalan antara pria dan wanita yang sama-sama ingin melanjutkan ke jenjang pertunangan dan puncaknya pernikahan.

Aktivis muda muslim di Indonesia awalnya menggunakan istilah ta'aruf sekitar awal 1980-1998. Ta'aruf ini merupakan antitesis atau sebagai lawan dari pacaran. Sebab aktivis muda musim kala itu melihat betapa mudharatnya pacaran.

Baca Juga: Nggak Sembarangan, Begini Proses Ta'aruf Menurut Syariat Islam

"Bahkan ada film Catatan Si Boy sequel pertama (1987) yang muncul karakter Si Boy yang ditampilkan sebagai pemuda metropolitan yang beragama muslim, namun getol berpacaran dan bermesraan dengan teman wanita secara massif dan jauh dari adab-adab Islami," kata Oki kepada LANGIT7.ID, Rabu (25/5/2022).

Istilah itu lalu mulai dikenal ketika era reformasi (1998) saat aktivis Islam muda mulai tampil ke permukaan. Selama orde baru mereka sangat tertutup dan eksklusif. Sebelum 1998, kata Oki, istilah taaruf belum banyak dikenal oleh masyarakat muslim secara umum.

Bahkan cara ta'aruf sempat dianggap ajaran nyeleneh oleh sebagian umat Islam sendiri. Maka dari itu, aktivis muda muslim masa orde baru sangat berhati-hati dan cenderung menghindari istilah ini dan main aman jika ingin ta'aruf.

"Biasanya dimoderatori para senior secara tertutup. Jika sejoli itu sudah sama-sama setuju, keduanya masing-masing menceritakan kepada ortunya. Tentu ada ortu yang senang, ada pula yang curiga. Jangan-jangan anaknya udah hamil duluan kok gak pernah tahu ada cowok kok langsung minta lamaran," ucap Oki.

Setelah reformasi, kegiatan keislaman merambah ke media massa seperti televisi, film layar lebar, sinetron dan industri musik dengan mengusung seni religi seperti musik religi dan film religi.

Istilah ta'aruf jadi booming ketika film layar lebar Ayat-ayat Cinta (2008) yang diambil dari novel judul yang sama. Proses ta'aruf antara Fahri dan Aisha menjadi ikon kaum muda muslim sejak saat itu.

Baca Juga: 7 Publik Figur Ini Mantap Menikah dengan Proses Ta'aruf

Kini istilah ta'aruf telah menjadi tren positif. Ia semakin dikenal dan sudah dipahami secara luas bahwa ia berbeda dengan pacaran yang banyak mudharatnya. Ta'aruf saat ini tidak hanya dilakukan oleh aktivis muda Islam, banyak keluarga muslim yang sudah paham agama kini anak-anaknya diarahkan pada cara ta'aruf.

"Mungkin para ortu dulunya aktivis sehingga anaknya langsung diarahkan ta'aruf. Atau ortunya sudah mengerti karena proses Islamisasi sosial. Bisa juga memang kaum muda muslim juga udah mengerti mudharat pacaran sehingga memilih jalur ta'aruf," tutur Oki.

Selain itu, juga banyak forum ta'aruf offline maupun online. Baik dengan menyebut nama ta'aruf maupun sebenarnya itu forum kajian biasa tapi sering mengadakan ta'aruf di dalamnya.

Baca Juga: 7 Aplikasi Perjodohan Online untuk Muslim, Nomor 5 paling Syar'i

Dalil Ta'aruf

Pada prinsipnya Islam tidak melarang ta’aruf. Terlebih ta'aruf punya maksud baik untuk menghindari kemudharatan dari pacaran. Hal itu sejalan dengan kaidah dalam beragama, yaitu dar'u al-mafâsid muqaddam 'alâ jalbi al-mashâlih yang artinya mencegah kerusakan lebih didahulukan ketimbang mengupayakan kemaslahatan.

Selain itu, ta'aruf secara implisit juga di gambar dalam sebuah hadits, “Dari Anas bin Malik bahwa al-Mughirah bin Syu’bah ingin menikah dengan wanita, maka Rasulullah Ṣallāllāhu‘alaihi wa sallam berkata kepadanya, “Pergi lalu lihatlah dia, sesungguhnya hal itu menimbulkan kasih sayang dan kedekatan antara kalian berdua.” (Diriwayatkan oleh Ibnu Majah no.1938).

(jqf)
  • Bagikan Artikel Ini :
TOPIK TERKAIT
BERITA TERKAIT
jadwal-sholat
Jadwal Sholat
JAKARTA, Ahad 05 Oktober 2025
Imsak
04:11
Shubuh
04:21
Dhuhur
11:45
Ashar
14:47
Maghrib
17:50
Isya
18:58
Lihat Selengkapnya
QS. Al-Jumu'ah:8 Langit 7 Cahaya Menuju Kebaikan
قُلْ اِنَّ الْمَوْتَ الَّذِيْ تَفِرُّوْنَ مِنْهُ فَاِنَّهٗ مُلٰقِيْكُمْ ثُمَّ تُرَدُّوْنَ اِلٰى عَالِمِ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ فَيُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُوْنَ ࣖ
Katakanlah, “Sesungguhnya kematian yang kamu lari dari padanya, ia pasti menemui kamu, kemudian kamu akan dikembalikan kepada (Allah), yang mengetahui yang gaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.”
QS. Al-Jumu'ah:8 Langit 7 Cahaya Menuju Kebaikan