LANGIT7.ID, Jakarta -  
Gempa bumi berkekuatan Magnitudo 7,8 melanda Turki Tenggara dan Suriah Utara pada Senin (6/2) kemarin. Guncangan gempa dahsyat Turki itu menewaskan sedikitnya 2.308 orang dan melukai ribuan orang lainnya.
Dalam laporan Survei Geologi Amerika Serikat, gempa tersebut terjadi pada pukul 04:17 waktu setempat di dekat kota Gaziantep dan diikuti oleh sejumlah gempa susulan. Termasuk gempa berkekuatan Magnitudo 7,5 di wilayah yang sama.
Dalam sejarah, 
Turki merupakan negara yang langganan dilanda gempa. Alasannya adalah karena negara yang dipimpin Recep Tayyip Erdogan itu berada di area persimpangan lempeng tektonik Anatolia.
Baca Juga: Bukan Pertama Kali, Ini 7 Gempa Besar yang Pernah Guncang TurkiGempa M 7,8 itu menjadi gempat terbesar yang melanda Turki setelah beberapa dekade. Gempa tersebut berdampak hingga meratakan seluruh bagian kota besar Turki.
"Jutaan orang yang melarikan diri dan setidaknya 1.498 orang tewas di Turki dan lebih dari 8.533 orang terluka," kata seorang pejabat Turki dikutip dari 
Middle East Eye, Selasa (7/2/2023).
Menurut pejabat kesehatan pemerintah 
Suriah, gempa yang juga melanda Suriah itu mengakibatkan lebih dari 810 orang tewas dan lebih dari 2.315 orang mengalami luka-luka.
"Gempa tersebut melanda provinsi Idlib, Aleppo, Latakia, Tartus dan Hama. Bahkan, getarannya juga dirasakan hingga ke Siprus, Lebanon, Irak, dan Mesir," ungkapnya.
Lebih dari 2.818 bangunan dilaporkan runtuh di seluruh Turki, dengan sebagian besar korban jiwa terjadi di provinsi selatan Hatay.
Baca Juga: Gempa Besar di Turki Terjadi Akibat Aktivitas Patahan SeismikBerada di Lempeng AnatoliaTurki merupakan negara yang berada di area persimpangan lempeng Anatolia. Itulah yang menyebabkan Turki sangat rentan terhadap gempa bumi.
Massa daratan wilayah Turki itu juga merupakan lapisan terluar Bumi yang terus mengalami pergerakan dan akhirnya saling bertabrakan. Terlebih lempeng tektonik Anatolia ini juga merupakan persimpangan dari tiga lempeng bumi lainnya, yakni lempeng utama Eurasia, lempeng Afrika, danlempeng Arab.
Saat salah satu lempeng mendapat tekanan ke atas atau ke bawah, maka kedua lempeng lainnya akan bergesekan. Puncak tekanan itu pada akhirnya menimbulkan sejumlah besar energi yang dirasakan dalam bentuk gempa bumi.
Bahkan, energi itu bisa menyebabkan terjadinya tsunami. Terutama bila lempeng-lempeng tektonik tersebut bertemu dan saling bergesekan di bawah air.
Baca Juga: 
Korban Tewas Gempa Turki-Suriah Diprediksi Tembus 10 Ribu Jiwa
Turki Diguncang Gempa Dahsyat 7,8 SR, 300 Lebih Tewas(gar)