Langit7.id - Dakwah, Al-Quran, Berita Terkini dan Tafsir
Dapatkan Update berita LANGIT7.ID
melalui notifikasi browser Anda.
kalender Kamis, 18 April 2024
home wirausaha syariah detail berita

Selain Jamin Kualitas, Sertifikasi Halal Juga Sarana Promosi Nilai Islam

Suandri Ansah Sabtu, 11 Maret 2023 - 13:20 WIB
Selain Jamin Kualitas, Sertifikasi Halal Juga Sarana Promosi Nilai Islam
Sertifikasi halal tidak hanya menjadi standar kualitas produk, tetapi juga sarana mempromosikan nilai-nilai Islam. Foto: Istimewa.
skyscraper (Desktop - langit7.id)
LANGIT7.ID - , Jakarta - Sertifikasi halal menjadi semakin penting karena pertumbuhan populasi Muslim di seluruh dunia, yang memerlukan lebih banyak produk halal yang tersedia di pasar.

Sertifikasi halal tidak hanya menjadi standar kualitas produk, tetapi juga sarana mempromosikan nilai-nilai Islam.

Selain sebagai masalah kepatuhan syariah bagi produsen dan konsumen, sertifikasi halal juga berimplikasi pada sosial dan ekonomi secara signifikan.

Baca juga: Titik Kritis Kehalalan Jus Buah Kemasan, Perlukah Sertifikasi Halal?

Dalam konteks dakwah, sertifikasi halal dapat dianggap sebagai cara mempromosikan ajaran agama melalui konsumsi produk halal, serta memberikan kontribusi positif bagi perekonomian umat Muslim secara global.

Ketua MUI Bidang Ekonomi Syariah dan Halal, KH Sholahuddin Al Aiyub mengatakan, perkembangan teknologi turut berimbas pada kompleksnya produksi manusia. Dampaknya, upaya jaminan halal juga semakin sulit.

Dalam konteks ini, katanya, Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan, dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia (LPPOM MUI) mengambil peran melakukan salah satu bagian dalam proses penjaminan kehalalan sebuah produk.

“Mata rantainya sangat panjang, mulai dari pemeriksaan, penetapan fatwa, sosialisasi edukasi, dan seterusnya,” terang Kiai Aiyub di acara Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) LPPOM MUI 2023 yang berlangsung pada 7-9 Maret 2023 di Bandung.

Baca juga: LPPOM MUI Sebut Sertifikasi Halal Self Declare Berisiko

Kiai Aiyub menjelaskan, hal yang paling fundamental adalah semua pihak yang terlibat di LPPOM MUI harus menyadari bahwa apa yang dilakukan merupakan bagian dari dakwah syariat Allah SWT tentang halal.

Niat itu tidak boleh luput, bahkan harus terus diperbaharui, sehingga apa yang dilakukan bukan semata membawa dampak di dunia, melainkan juga di akhirat. Ada prinsip-prinsip Islam yang harus ditegakkan untuk menjadi pengingat bersama.

Selain ketulusan dalam menata perspektif tentang perjuangan halal, ada tiga hal yang perlu menjadi pijakan untuk menghadapi tantangan ke depan.

Pertama, perlu keyakinan bahwa hasil dari setiap usaha yang dilakukan ditentukan oleh Allah SWT. Seperti yang sedang terjadi saat ini, banyak pihak yang merasa perlu terlibat dalam proses sertifikasi halal.

Baca juga: Kok Bisa, Belum Ada Sertifikasi Halal Tapi Produk Sudah Keluar?

Artinya dakwah para pendahulu sejak 34 tahun yang lalu sudah membuahkan hasil.

Masyarakat muslim Indonesia juga telah terpenuhi jaminan halalnya terhadap produk yang dikonsumsi melalui Undang-Undang Jaminan Produk Halal (UU JPH) dan aturan turunannya.

“Karena ini aktivitas dakwah, tidak akan berjalan mulus-mulus saja pasti ada dinamika dan tantangan. Kita merasakan suka duka tantangan itu akhir-akhir ini sangat banyak, semakin banyak, ” ujarnya.

“Model tantangannya berbeda dari dulu awal LPPOM berdiri dengan saat ini. Untuk menghadapinya, kita hanya perlu melakukan ikhtiar secara optimal. Hasilnya kita serahkan kepada Allah SWT, ” ungkap Kiai Aiyub.

Kedua, dia melanjutkan, perlu menerapkan sikap fleksibel. Dalam kaidah fiqih, hukum itu sangat terkait dengan alasan hukumnya.

Baca juga: LPPOM MUI Dukung Percepatan Sertifikasi Halal

Oleh karena itu, dalam berjuang harus melihat konteks yang sedang terjadi sehingga kebijakan yang dibuat bisa fleksibel selama tidak menetang syariat Allah.

Ketiga, solidaritas dalam menghadapi tantangan ke depan sangat penting bagi LPPOM MUI seluruh Indonesia.

Sebagaimana Rasulullah SAW bersabda, “Sungguh mukmin yang satu dengan mukmin yang lain seperti sebuah bangunan, sebagian menguatkan sebagian yang lain (H.R. Bukhari).”

(est)
  • Bagikan Artikel Ini :
TOPIK TERKAIT
BERITA TERKAIT
jadwal-sholat
Jadwal Sholat
JAKARTA, Kamis 18 April 2024
Imsak
04:28
Shubuh
04:38
Dhuhur
11:55
Ashar
15:14
Maghrib
17:54
Isya
19:03
Lihat Selengkapnya
QS. Al-Ikhlas:1 Langit 7 Cahaya Menuju Kebaikan
قُلْ هُوَ اللّٰهُ اَحَدٌۚ
Katakanlah (Muhammad), “Dialah Allah, Yang Maha Esa.
QS. Al-Ikhlas:1 Langit 7 Cahaya Menuju Kebaikan