langit7-Jakarta,- - Meditasi merupakan cara untuk merelaksasi pikiran dari semua bentuk perasaan. Praktik ini dinilai ampuh untuk menekan tingkat stres dan rasa cemas. Berbicara tentang meditasi, kita sering membayangkannya dengan yoga atau meditasi zen.
Namun ada juga meditasi yang dapat dilakukan umat Muslim. Melansir laman
aboutislam.net, meditasi disebut sebagai inti dari spiritualitas Islam, yaitu dengan berserah diri pada kehendak Allah Ta'ala.
Ada berbagai manfaat dari meditasi yang bisa dirasakan di antaranya mengurangi stres, meningkatkan daya ingat, menambah fokus dan konsentrasi, menurunkan reaktivitas emosional, hingga meningkatkan hubungan pribadi.
Baca juga:
Jalan Kaki di Treadmill vs Outdoor: Mana yang Lebih Efektif? Semua jenis meditasi Islam melibatkan kegiatan yang bentuknya mengingat Allah dan tujuannya untuk menyucikan hati dari pikiran negatif.
Berikut lima cara meditasi Islam yang bisa dilakukan sehari-hari:
1. Taffakur
Taffakur artinya berpikir dengan sengaja, konstruktif, terarah, dan positif. Berapa banyak waktu yang kita habiskan dalam sehari untuk merenungkan kebesaran Allah? Di masa kekinian, taffakur dianggap sangat penting. Sebab, bila tidak ada waktu untuk merenung dan berpikir maka akan timbul rasa ketakutan. Akibatnya, hal ini dapat menimbulkan stres, kecemasan, dan kurangnya kedamaian dalam diri.
Yang perlu kita lakukan adalah melepaskan diri dari belenggu yang mengikat dengan urusan duniawi. Cara yang bisa dilakukan adalah duduk diam selama lima menit setelah shalat fardhu. Pejamkan mata dan pikirkan bagaimana Allah selalu mengawasi kita. Renungkan bagaimana, pada saat ini, Allah Ta'ala mengetahui segala sesuatunya baik itu kekhawatiran, ketakutan, harapan hingga impian.
2. Bersyukur
Rasa syukur kita perlu ditanamkan setiap hari dan dilakukan secara sadar. Ibnul Qayyim menjabarkan syukur sebagai menunjukkan adanya nikmat Allah pada dirinya. Dengan melalui lisan, seperti pujian dan mengucapkan kesadaran diri bahwa ia telah diberi nikmat. Dengan melalui hati, berupa persaksian dan kecintaan kepada Allah. Melalui anggota badan, berupa kepatuhan dan ketaatan kepada Allah” (Madarijus Salikin, 2/244).
Dikutip dari Universitas Islam Indonesia (UII), disebutkan bahwa syukur adalah sifat para nabi. Nabi Muhammad tidak luput dari syukur walaupun telah dijamin baginya surga.
Diceritakan oleh Ibunda ‘Aisyah i,“Rasulullah ` biasanya jika beliau shalat, beliau berdiri sangat lama hingga kakinya mengeras kulitnya. ‘Aisyah bertanya, ‘Wahai Rasulullah, mengapa engkau sampai demikian? Bukankan dosa-dosamu telah diampuni, baik yang telah lalu maupun yang akan datang? Rasulullah besabda: ‘Wahai Aisyah, bukankah semestinya aku menjadi hamba yang bersyukur?’” (H.R. Bukhari no. 1130, Muslim no. 2820).
3. I'tikaf
I'tikaf adalah berdiam diri atau mengisolasi diri dari hal-hal yang mengganggu konsentrasi dalam beribadah. Tujuannya untuk memperbanyak ibadah kepada Allah SWT dan mendekatkan diri kepada-Nya. I'tikaf merupakan ibadah yang dilakukan Nabi Muhammad SAW dengan menghabiskan waktu berhari-hari di Gua Hira sebelum kenabiannya. Setelah kenabian, beliau menetapkan itikaf di bulan Ramadhan sebagai ibadah yang pahalanya sangat besar. Berdiam diri datang dengan keheningan.
Nabi SAW bersabda, "Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir hendaklah memuliakan tamunya. Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir hendaklah ia menghubungkan tali silaturahmi. Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir hendaklah ia berkata baik atau diam." (HR Bukhari dan Muslim).
4. Dzikir
Dzikir adalah salah satu praktik meditasi Islam yang paling umum. Berdzikir artinya memuji dan memuliakan Allah SWR. Latihan meditasi yang umum ini seringkali dilakukan secara otomatis tanpa berpikir. Dengan berdzikir dalam keadaan meditasi, kita akan meningkatkan efektivitas latihan yang luar biasa.
"Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku. (QS Al-Baqarah: 152) يُسَبِّحُونَ اللَّيْلَ وَالنَّهَارَ لَا يَفْتُرُونَ Mereka selalu bertasbih malam dan siang tiada henti-hentinya. (QS Al-Anbiya: 20) "Ada dua kalimat, yang ringan di lisan, berat pada timbangan, dan dicintai oleh Allah yang Maha Rahman yaitu: Maha Suci Allah dan dengan memuji-Nya, Maha Suci Allah yang Maha Agung." (HR Al-Bukhari)
5. Membaca Al-Qur'an
Membaca Al-Qur'an adalah salah satu bentuk meditasi yang paling ampuh dan bermanfaat serta bisa dipraktikkan selama hari kerja. Saat Anda mengalami hari yang sangat buruk, istirahatlah, berwudhu, dan bacalah Al-Qur'an. Al-Qur'an disebut sebagai dzikir, dan energi positif yang diperbarui muncul dari membacanya.
Latihan meditasi tidak menggantikan ibadah wajib apa pun, namun tujuannya adalah untuk meningkatkan ibadah kita, yang pada gilirannya mengarah pada kehidupan spiritual yang seimbang.
(ori)