Langit7.id - Dakwah, Al-Quran, Berita Terkini dan Tafsir
Dapatkan Update berita LANGIT7.ID
melalui notifikasi browser Anda.
kalender Ahad, 13 Oktober 2024
home masjid detail berita

Shalat vs Kemanusiaan, Mana yang Harus Diprioritaskan?

nabil Rabu, 25 September 2024 - 09:30 WIB
Shalat vs Kemanusiaan, Mana yang Harus Diprioritaskan?
LANGIT7.ID-, Jakarta- - Seorang ulama terkemuka, Buya Yahya, baru-baru ini menyoroti sebuah isu kontroversial dalam praktik keagamaan: apakah diperbolehkan membatalkan shalat untuk menolong orang lain? Dalam sebuah sesi tanya jawab yang menarik perhatian jamaahnya, Buya Yahya menguraikan pandangan yang mungkin mengejutkan bagi sebagian orang.

Pertanyaan ini muncul dari seorang jamaah wanita yang khawatir tentang situasi di mana suaminya, yang berperan sebagai imam, mungkin jatuh saat memimpin shalat. Haruskah ia melanjutkan shalatnya atau menghentikannya untuk memberikan pertolongan?

Buya Yahya menjawab dengan bijaksana, menyatakan bahwa dalam situasi darurat, membatalkan shalat untuk menyelamatkan nyawa seseorang bukan hanya diizinkan, tetapi bahkan bisa dianggap sebagai tindakan mulia. Ia menjelaskan bahwa prinsip ini berakar pada konsep 'shalat khauf', atau shalat dalam keadaan bahaya, yang biasanya diterapkan dalam situasi perang.

Namun, ulama ini juga menekankan bahwa jika memungkinkan, seseorang sebaiknya mencoba memberikan bantuan tanpa sepenuhnya membatalkan shalat. Misalnya, dengan membantu mendudukkan orang yang jatuh sambil tetap dalam keadaan shalat. Jika situasinya memang sangat genting dan memerlukan tindakan lebih lanjut, barulah shalat boleh dibatalkan tanpa dosa.

Lebih jauh lagi, Buya Yahya mengejutkan para pendengarnya dengan menyatakan bahwa prinsip ini juga berlaku untuk melindungi harta benda atau kehormatan. Ia memberikan contoh bahwa jika seseorang melihat tasnya yang berisi uang dicuri saat sedang shalat, diperbolehkan untuk mengejar pencuri tersebut tanpa harus membatalkan shalat terlebih dahulu.

Pandangan ini membuka diskusi menarik tentang fleksibilitas dalam praktik keagamaan dan bagaimana agama dapat beradaptasi dengan situasi darurat dalam kehidupan sehari-hari. Buya Yahya menekankan bahwa Islam adalah agama yang praktis dan memahami kebutuhan manusia, termasuk dalam situasi-situasi yang tidak terduga.

Meskipun demikian, Buya Yahya tetap mengingatkan bahwa pada dasarnya membatalkan shalat fardhu adalah dosa. Pengecualian hanya diberikan dalam situasi darurat yang benar-benar mengancam nyawa, harta, atau kehormatan seseorang.

Terlepas dari kontroversi yang mungkin ditimbulkan, ceramah Buya Yahya ini menjadi bukti bahwa dialog terbuka tentang praktik keagamaan tetap relevan dan penting dalam masyarakat modern. Ini juga menunjukkan bahwa agama, bahkan dalam aspek-aspek yang tampaknya kaku seperti shalat, masih memiliki ruang untuk fleksibilitas dan adaptasi terhadap kebutuhan manusia yang mendesak.

(lam)
  • Bagikan Artikel Ini :
TOPIK TERKAIT
BERITA TERKAIT
right-1 (Desktop - langit7.id)
jadwal-sholat
Jadwal Sholat
JAKARTA, Ahad 13 Oktober 2024
Imsak
04:07
Shubuh
04:17
Dhuhur
11:42
Ashar
14:46
Maghrib
17:49
Isya
18:58
Lihat Selengkapnya
QS. Al-Jumu'ah:8 Langit 7 Cahaya Menuju Kebaikan
قُلْ اِنَّ الْمَوْتَ الَّذِيْ تَفِرُّوْنَ مِنْهُ فَاِنَّهٗ مُلٰقِيْكُمْ ثُمَّ تُرَدُّوْنَ اِلٰى عَالِمِ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ فَيُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُوْنَ ࣖ
Katakanlah, “Sesungguhnya kematian yang kamu lari dari padanya, ia pasti menemui kamu, kemudian kamu akan dikembalikan kepada (Allah), yang mengetahui yang gaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.”
QS. Al-Jumu'ah:8 Langit 7 Cahaya Menuju Kebaikan