LANGIT7.ID-, Jakarta- - Sedikitnya 30 warga Palestina tewas di Gaza akibat serangan militer Israel saat tank-tank mereka memasuki sisi barat kamp pengungsi Nuseirat dalam sebuah operasi baru.
Petugas kesehatan di Rumah Sakit al-Awda di Nuseirat, Gaza tengah, melaporkan 20 orang tewas dalam serangkaian serangan udara dan darat semalam hingga Senin, termasuk serangan yang menghantam perkemahan tenda pengungsi.
Di kota Beit Lahiya di utara, yang telah dikepung pasukan Israel sejak awal Oktober, tim medis menyatakan empat orang tewas dalam serangan udara Israel. Korban lain juga berjatuhan akibat serangan udara di Kota Gaza.
Baca juga:
GEGER! Erdogan Bongkar Rencana Israel Habisi Palestina, Seruan Keras untuk Dunia IslamTim medis juga melaporkan tiga petugas kesehatan terluka di Rumah Sakit Kamal Adwan dekat Beit Lahiya akibat tembakan drone Israel.
Melaporkan dari Deir el-Balah, koresponden kami menyampaikan bahwa rumah sakit tersebut telah meminta bantuan lembaga internasional untuk memberikan perlindungan mengingat intensitas serangan Israel.
"Sejak dini hari, terjadi peningkatan serangan besar-besaran di Gaza utara, khususnya di sekitar Rumah Sakit Kamal Adwan dan pasar pusat di Kota Gaza," ungkap koresponden.
Baca juga:
Presiden El-Sisi Desak Pembentukan Negara Palestina Merdeka, Ini Sikap Tegas Mesir!"Area-area ini telah menerima perintah evakuasi baru yang dikeluarkan oleh militer Israel," tambahnya.
Sejak perang dimulai tahun lalu, setidaknya 43.603 warga Palestina tewas di Gaza akibat serangan Israel, menurut Kementerian Kesehatan Gaza.
Serangan Israel ke wilayah tersebut dimulai setelah serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 yang menewaskan 1.200 orang di Israel selatan.
Menteri Luar Negeri Israel Gideon Saar menolak seruan pembentukan negara Palestina pada Senin, dengan klaim bahwa hal tersebut "tidak realistis" dan akan menjadi "negara Hamas".
Baca juga:
MBS Ultimatum! Arab Saudi Tuntut Israel Hentikan Perang Gaza dan Lebanon, Ini Dampak Globalnya!Pernyataan Saar muncul setelah Presiden Palestina Mahmoud Abbas menegaskan bahwa "keamanan dan stabilitas" di kawasan hanya bisa dicapai dengan "kedaulatan dan kemerdekaan di tanah negara Palestina".
Negara-negara Arab dan Muslim mengutuk "kejahatan mengerikan dan mengejutkan" yang dilakukan Israel selama perangnya di Gaza dalam KTT gabungan Liga Arab dan Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) di Arab Saudi.
Dalam pernyataan bersama, para pemimpin mengutuk "dengan keras" tindakan tentara Israel di wilayah tersebut.
Baca juga:
Pertama dalam Sejarah, Palestina Jadi Isu Krusial Politik Domestik ASPernyataan tersebut mengecam "kejahatan genosida... terutama di Gaza utara selama beberapa minggu terakhir", termasuk penyiksaan, eksekusi, penghilangan paksa dan "pembersihan etnis".
Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman juga menyatakan selama KTT bahwa kerajaannya "secara tegas" menolak "genosida terhadap saudara-saudara Palestina".
Dia mendesak komunitas internasional untuk menghentikan Israel dari menyerang Iran demi menghormati kedaulatan Iran.
(lam)