LANGIT7.ID-Jakarta; Kabar terbaru dari upaya perdamaian di Gaza datang dari Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken. Di sisa masa jabatannya, dia masih berusaha keras mewujudkan gencatan senjata antara Israel dan Hamas di Gaza.
"Kita harus tetap optimis. Setiap waktu yang tersisa akan kami gunakan untuk mencapai perdamaian," ungkap Blinken yang akan meninggalkan jabatannya pada 20 Januari mendatang.
Meski begitu, Blinken mengaku tidak bisa memastikan kapan perdamaian bisa terwujud. Ini mengingat sudah 14 bulan upaya negosiasi belum membuahkan hasil.
Baca juga: Ultimatum Arab Saudi ke Israel: Setujui Negara Palestina atau Tak Ada Deal
Yang menarik, Blinken melihat ada tanda-tanda positif. Hamas mulai lebih terbuka untuk bernegosiasi setelah Iran sebagai pendukungnya mengalami berbagai kerugian.
Blinken juga menekankan bahwa mengakhiri perang sangat penting bagi Israel sendiri. "Jika konflik terus berlanjut, Israel akan menghadapi pemberontakan bertahun-tahun. Itu jelas merugikan mereka," jelasnya.
Sementara itu, Presiden AS Joe Biden mendapat kritikan dari kalangan Partai Demokrat. Mereka menilai Biden kurang tegas menekan Israel dengan cara menahan bantuan senjata yang selama ini diberikan.
Di sisi lain, Presiden terpilih Donald Trump berjanji akan tetap mendukung Israel, tapi juga ingin membantu tercapainya kesepakatan damai.
Perang ini bermula dari serangan Hamas ke Israel pada 7 Oktober 2023 yang menewaskan 1.208 orang, kebanyakan warga sipil. Serangan balasan Israel ke Gaza kemudian menewaskan sedikitnya 45.097 orang, mayoritas juga warga sipil, menurut data kementerian kesehatan Gaza yang dipercaya PBB.
Dampak perang sangat mengerikan. Sebagian besar wilayah Gaza hancur dan sekitar 1,9 juta warga Palestina -- 90 persen penduduk Gaza -- terpaksa mengungsi.
(lam)