Kebencian Tidak Bisa Dijadikan Alasan untuk Mengorbankan Keadilan
miftah yusufpatiKamis, 22 Mei 2025 - 05:15 WIB
Prof Quraish Shihab. Foto/Ilustrasi: Ist
LANGIT7.ID-Allah menciptakan dan mengelola alam raya ini dengan keadilan, dan menuntut agar prinsip keadilan mencakup seluruh aspek kehidupan: akidah, syariat atau hukum, akhlak, bahkan dalam urusan cinta dan benci.
Allah berfirman: "Dan kamu pasti tidak akan dapat berlaku adil di antara istri-istri (dalam hal cinta), walaupun kamu sangat ingin berbuat demikian. Karena itu, janganlah kamu terlalu cenderung kepada yang kamu cintai sehingga membiarkan yang lain terkatung-katung." (QS An-Nisa’ [4]: 129)
"Hai orang-orang yang beriman, jadilah kamu penegak keadilan, menjadi saksi karena Allah, sekalipun terhadap dirimu sendiri, ibu bapak, atau kerabatmu. Jika ia (yang tergugat atau terdakwa) kaya atau miskin, maka Allah lebih tahu (kemaslahatannya)...” (QS An-Nisa’ [4]: 135)
"Dan janganlah kebencianmu terhadap suatu kaum mendorongmu untuk tidak berlaku adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa." (QS Al-Ma’idah [5]: 8)
Prof Dr M Quraish Shihab mengatakan kebencian, dalam bentuk apa pun, tidak bisa dijadikan alasan untuk mengorbankan keadilan—meskipun kebencian itu ditujukan kepada kaum non-Muslim, atau bahkan jika dilandasi dengan niat mencari ridha Allah. Oleh karena itu, Rasulullah ﷺ bersabda:
"Berhati-hatilah terhadap doa orang yang teraniaya, sekalipun ia seorang kafir, karena tidak ada penghalang antara doanya dengan Allah."
Allah juga menegaskan dalam firman-Nya: "Allah tidak melarang kamu untuk berbuat baik dan berlaku adil (‘tuqsithu’) terhadap orang-orang (kafir) yang tidak memerangimu karena agama dan tidak mengusirmu dari negerimu, serta tidak membantu orang lain untuk mengusirmu..." (QS Al-Mumtahanah [60]: 8)