LANGIT7.ID, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD meminta kepada masyarakat agar tidak mempertentangkan Islam dengan konstitusi negara. Pernyataan Mahfud MD ini disampaikan saat memberikan pengarahan pada pembukaan Muktamar IV Wahdah Islamiyah secara virtual, Ahad (19/12/2021).
"Dalam rangka membangun Indonesia, mari kita pedomani Alquran. Tapi jangan pertentangkan Alquran dengan konstitusi. Bagus mana Alquran atau UUD? Ya bagus Alquran lah," kata Mahfud.
Menurut Mahfud, UUD 1945 adalah buatan manusia. Sementara Alquran adalah buatan Allah Subhanahu wa Ta`ala. Sehingga tidak sepatutnya dipertentangkan.
Baca Juga: UYM: Muktamar Wahdah Islamiyah Akan Lahirkan Gagasan Besar"Saya katakan, UUD itu buatan manusia. Bisa diubah kapan saja. Kalau Alquran tidak bisa diubah," jelas Mahfud.
Diungkapkan Mahfud, Indonesia merupakan negara agamis. Ia menyebut, tercatat di Indonesia ada 448 ribu ormas. Di antaranya ormas-ormas Islam.
"Jadi di Indonesia ormas-ormas Islam itu dibina, dikembangkan. Seperti Wahdah Islamiyah. Ini aset bagi bangsa Indonesia. Indonesia masyarakatnya islami," ujar dia.
Baca Juga: Tolak Terorisme, Wahdah Islamiyah Minta Pemerintah Gandeng UlamaMahfud kemudian membandingkan negara-negara Timur Tengah, yang dinilai kegiatan keislaman tidak dinamis seperti di Indonesia. "Tidak ada itu majelis taklim ada di mana-mana, kalau mau mengaji di sana ya di satu tempat. Ormas-ormas Islam juga tidak seperti di Indonesia," kata Mahfud.
Untuk itu, Mahfud meminta agar umat Islam menjaga dan membangun Indonesia yang berstatus negara kesepakatan. "NKRI itu adalah mitsaqan ghaliza (kesepakatan suci). Perjanjian luhur," ujar Mahfud.
Baca Juga: Selain Gus Baha dan Kiai Said, 2 Tokoh Ini Calon Terkuat MuktamarPada kesempatan ini, Mahfud juga menyampaikan apresiasi kepada Wahdah Islamiyah yang menjadikan wasathiyah Islam sebagai manhaj pergerakan. Ia menilai, Wahdah Islamiyah adalah ormas ahlussunah wal jamaah yang terbuka dengan perbedaan.
Kehadiran Wahdah, lanjut Mahfud, adalah sepenuhnya sumbangsih untuk NKRI. Khususnya dalam membentuk moral bangsa. "Sejak bernama Yayasan Fathun Muin, Wahdah sudah banyak memberi kontribusi kepada Indonesia," kata dia.
Baca Juga: Breaking News: Pemerintah Tunda Pemberangkatan Umrah Hingga 2022(zhd)