Langit7.id - Dakwah, Al-Quran, Berita Terkini dan Tafsir
Dapatkan Update berita LANGIT7.ID
melalui notifikasi browser Anda.
kalender Rabu, 08 Oktober 2025
home masjid detail berita

Bagaimana Hukum Baca Doa Iftitah dalam Shalat? Ini Kata Ulama

fajar adhitya Kamis, 23 Desember 2021 - 20:43 WIB
Bagaimana Hukum Baca Doa Iftitah dalam Shalat? Ini Kata Ulama
Ilustrasi shalat berjamaah. (Foto: iStock).
LANGIT7.ID, Jakarta - Ibadah shalat yang kita lakukan memiliki kaifiyat (tata cara) dan tuntunan langsung dari Rasulullah Saw. Meskipun tak pernah berjumpa langsung dengan baginda Rasulullah, namun semua peragaan shalat beliau terekam oleh para sahabat radiallahu anhum dan dapat dipelajari hingga kini melalui hadits-hadits shahih.

Salah satu bacaan di awal shalat sebelum membaca surat al-Fatihah dan dibaca setelah takbiratul ihram adalah doa iftitah. Doa iftitah merupakan sebuah bacaan yang berisi pujian terhadap Allah Swt yang Maha Agung. Melafalkan doa iftitah tidak dibaca secara keras tetapi dengan suara lirih baik bagi seorang imam, maupun makmum.

Baca Juga: Tuntunan Shalat Menurut Rasulullah, Diutamakan Berjamaah

Lantas, timbul pertanyaan bagaimana sebenarnya hukum membaca doa iftitah yang dibaca setelah takbiratul ihram? Dai kondang Ustaz Abdul Somad atau dikenal dengan UAS menjelaskan bahwa membaca do’a iftitah dalam shalat hukumnya sunnah. “Sunnah, tidak wajib, tapi kalau dalam shalat tentulah kita baca semuanya,” kata UAS melalui salah satu ceramahnya di akun YouTube abdulsomadofficial, dikutip Kamis (23/12/2021).

Sementara Hanafiyah (pengikut Imam Hanafi), Syafi’iyah, dan Hanbaliyah menerangkan bahwa membaca doa iftitah dalam shalat hukumnya sunnah baik bagi imam, ataupun makmun serta orang yang shalat sendirian. Namun tidak disunnahkan bagi makmum membaca doa iftitah setelah imam sudah mulai membaca bacaan shalat dalam setiap rakaat.

Selanjutnya terkait hukum membaca Basmalah, apakah Basmalah termasuk al-Qur'an atau al-Fatihah atau surat yang lainnya? Dalam hal status Basmalah, para ulama masih berbeda pendapat, yaitu:

Basmalah tidak termasuk al-Fatihah atau basmalah hanya sekedar pemisah antara surat dengan surat. Terakhir, basmalah termasuk al-Fatihah dan termasuk surat-surat yang lainnya.

Baca Juga: 3 Adab Muslimah Shalat di Masjid, Jangan Pakai Busana Ketat

Dari tiga pendapat ini yang kuat adalah pendapat yang menyatakan bahwa Basmalah termasuk al-Fatihah dengan alasan, pertama,Basmalah ditulis dengan resmi di awal surat al-Fatihah dan surat-surat yang lainnya di dalam mushaf al-Imam yang ditulis oleh para pencatat al-Qur'an di zaman khalifah Abu Bakar al-Shiddiq, kecuali surat al-Taubat.

Kedua, para sahabat (pencatat al-Qur'an) menulis Basmalah dalam mushaf adalah karena resmi bahwa Basmalah itu termasuk al-Qur'an. Ketiga, para shahabat tidak menulis Basmalah di surat al-Taubat bukan berarti mereka lupa tidak mencatatkannya, tetapi karena resminya tidak ada.

Keempat, ta'awwudz dan Amin tidak ditulis dalam al-Qur'an karena ta'awwudz dan Amin tidak termasuk al-Qur'an. Kelima, menambah tulisan al-Qur'an itu haram walau hanya satu huruf saja.

Baca Juga: Sejarah Maulid Nabi, Bukan dari Rasulullah tapi Sarat Makna

Berarti, alasan terkuat bahwa Basmalah termasuk al-Fatihah dan surat-surat yang lainnya adalah bukti otentik bahwa Basmalah ditulis dalam al-Qur'an dengan persetujuan para shahabat dan tidak ada seorangpun sahabat yang mengingkarinya.

Hukum membaca Basmalah Dalam hal membaca Basmalah, para ulama masih berbeda pendapat, diantaranya: pertama, Basmalah tidak dibaca baik sir atau jahar bahkan ada yang berpendapat bahwa membaca Basmalah itu bid'ah.

Kedua, Basmalah dibaca tetapi dengan bacaan yang sir walau dalam shalat yang bacaannya jahar. Ketiga, basmalah dibaca dengan jahar tetapi di rakaat pertama saja, sedangkan di rakaat kedua dan seterusnya Basmalah tidak dibaca sama sekali.

Baca Juga: Tata Cara Shalat Dhuha, Dilengkapi Bacaan dan Doa Minta Rezeki

Keempat, basmalah dibaca jahar dalam bacaan yang jahar seperti dalam shalat maghrib, Isya dan shubuh, dan dibaca sir dalam shalat yang bacaannya sir seperti dalam shalat zhuhur dan ashar.

Dari sekian banyak pendapat tentang Basmalah, maka pendapat yang paling kuat menurut hemat penulis adalah pendapat yang menyatakan bahwa Basmalah dibaca jahar dalam bacaan yang jahar, dan dibaca sir dalam bacaan yang sir, dengan alasan:

Pertama, ada hadits yang dengan tegas menyatakan bahwa Nabi membaca Basmalah, di antaranya:

Dari Ummi Salamah, sesungguhnya ia telah ditanya tentang bacaan Rasulullah SAW, maka ia menjawab: “Adalah Nabi memutuskan bacaannya satu ayat-satu ayat, BISMILLAHI AL-RAHMANI AL-RAHIMI (berhenti) kemudian: AL-HAMDU LILLAHI RABBI AL ALAMIN.” (H.R. Ahmad dan Abu Daud).

Baca Juga: Doa Masuk Keluar Masjid Mengacu Hadist Shahih dari Rasulullah

Kemudian dari Nu'aim al-Mujmir r.a, ia berkata: "Saya telah shalat di belakang Abu Hurairah, kemudian ia membaca, BISMILLAHI AL-RAHMANI AL-RAHIMI, lalu membaca Ummu al-Qur'an. Dalam hadits ini ia menerangkan di waktu salam: “Demi yang diriku dalam tangan kekuasaan-Nya, sesungguhnya aku adalah orang yang paling serupa shalatnya dengan Rasulullah.” Hadits ini telah dinyatakan shahih oleh Ibnu Khuzaimah, Ibnu Hibban dan Hakim, menurutnya hadits ini shahih berdasarkan kriteria Bukhari dan Muslim, serta telah diakui oleh al-Hafizh adz-Dzahabi. Menurut Baihaqi: Sanadnya shahih serta mempunyai syawahid (para saksi), Menurut Abu Bakar al-Khatib hadits tersebut shahih, tidak ada tuduhan “ilat atasnya." (al-Manaar, 1: 88).

Kedua, basmalah termasuk al-Fatihah, buktinya Basmalah ditulis di awal surat al-Fatihah. Ketiga, ta'awwudz hendaklah dibaca sebelum membaca al-Fatihah, demikian juga Amin dibaca di akhir surat al-Fatihah padahal kedua-duanya tidak ditulis di al-Qur;an. Jadi yang tidak ditulis saja dibaca apalagi Basmalah ditulis di awal surat al-Fatihah.

Maka tidak logis kalau yang tidak ditulis harus dibaca sementara yang ditulis jangan dibaca. Kemudian untuk membaca surat setelah al-Fatihah tergantung suratnya, kalau surat yang dimulai dengan Basmalah, bacalah Basmalahnya, dan jika mengambil beberapa ayat dari tengah-tengah surat, maka jangan membaca Basmalah.

(zhd)
  • Bagikan Artikel Ini :
TOPIK TERKAIT
BERITA TERKAIT
jadwal-sholat
Jadwal Sholat
JAKARTA, Rabu 08 Oktober 2025
Imsak
04:09
Shubuh
04:19
Dhuhur
11:44
Ashar
14:44
Maghrib
17:49
Isya
18:58
Lihat Selengkapnya
QS. Al-Hadid:1 Langit 7 Cahaya Menuju Kebaikan
سَبَّحَ لِلّٰهِ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِۚ وَهُوَ الْعَزِيْزُ الْحَكِيْمُ
Apa yang di langit dan di bumi bertasbih kepada Allah. Dialah Yang Mahaperkasa, Mahabijaksana.
QS. Al-Hadid:1 Langit 7 Cahaya Menuju Kebaikan