Dosa kecil kerap dianggap sepele. Padahal, jika dilakukan terus-menerus, ia menumpuk dan membinasakan. Dari obrolan ringan hingga kebiasaan sosial, yang kecil bisa menjadi api besar.
Rasulullah pernah mengisahkan sebuah peristiwa yang menakjubkan tentang seorang wanita pezina dari Bani Israil yang telah bergelimang dosa sepanjang hidupnya. Namun justru dari tangannya, Allah bukakan pintu surga.
Kata tabarruj berarti menampakkan atau mempertontonkan keindahan. Cantik memang hak setiap insan, tetapi memperlihatkan kecantikan kepada yang bukan haknya, justru bisa menjadi dosa yang tak terlihat.
Setiap malam, di sepertiga terakhir waktu ketika manusia lain terlelap, Khalifah Umar bin Khattab memukul kakinya sendiri dengan ngeri. Apa yang telah kau lakukan hari ini? serunya kepada dirinya sendiri.
Khalifah Umar bin Khattab pernah berkata, Hisablah dirimu sebelum engkau dihisab. Bagi Al-Ghazali dan para wali sesudahnya, pernyataan ini bukan retorika moral, tetapi sebuah disiplin harian.
Pertanyaan klasik ini kembali mengemuka dalam diskusi para ulama dan masyarakat awam ketika warisan dari orang tua ternyata bercampur dengan hasil korupsi, suap, atau bunga riba.
Tak banyak yang menyadari bahwa Makkah adalah kota yang lahir dari doa. Ketika Ibrahim meninggalkan istrinya, Hajar, dan putranya, Ismail, di lembah tandus tak bertanaman, ia tak meminta hujan, tidak pula tanaman.
Keimanan akan mengalami kerusakan ketika seseorang melakukan dosa besar. Hingga sebagian hadis menafikkan keimanan itu dari orang-orang yang melakukan dosa besar ketika mereka melakukannya.
AA Gym mengingatkan pentingnya menjaga lisan untuk menghindari dosa dan api neraka. Beliau menekankan bahwa ucapan dapat dengan mudah menjerumuskan seseorang ke dalam dosa, mulai dari bergosip hingga menyakiti hati orang lain. Pesan ini sangat relevan di era digital, di mana komunikasi semakin intens. Menjaga lisan bukan hanya akan memperbaiki hubungan antar sesama, tetapi juga menyelamatkan kita di akhirat.
Surah Yasin disebut juga sebagai jantung Al-Qur'an. Dari Anas radhiyallahu anhu mengatakan bahwa Rasulullah shalallahu alaihi wassallam pernah bersabda: